Source: https://caramembuat524.blogspot.co.id/2014/01/cara-agar-blog-tidak-bisa-di-copy-paste.html
Sunday 27 December 2015

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

             Organisasi adalah sebuah wadah untuk para mahasiswa mengekspresikan aspirasi mereka. Organisasi sangat penting ada dalam setiap perguruan tinggi karena dengan adanya organisasi di setiap perguruan tinggi akan banyak menampung kreatifitas mahasiswanya sehingga setiap aspirasi dan kreatifitas setiap mahasiswa tidak ada yang terbuang sia-sia. Setiap organisasi diatur oleh sebuah aturan yang telah dibuat oleh semua anggota organisasi tersebut dan peraturan itu akan dijalankan oleh setiap anggotannya bagi pelanggar aturan akan dikenakan sanksi yang telah disepakati oleh setiap anggota dan didalam sebuah organisasi ada pengurus yang memimpin organisasi agar sebuah organisasi dapat menjalankan tugas-tugasnya.
      Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang orang berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin, dan terkendali dalam memanfaatkan sumber daya, sarana prasarana, data dan lain sebagaiannya yang digunakan secara efesien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.Sedangkan organisasi mahasiswa yaitu organisasi yang berisikan mahasiswa.Kemudianorganisasi mahasiswa dibedakan menjadi 2 yaitu internal dan eksternal kampus. Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi adalah  wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa kearah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawan serta integritas kepribadian untuk menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan,teknologi dan kesenian serta mengupayakan penggunaanya untuk meningkatkan tarap kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
             Artinya dengan defenisi tersebut kita memahami betapa besarnya tanggung jawab dari organisasi mahasiswa yang secara perlahan harus kita penuhi sebagai beban moral dalam memperjuangkan apa yang digariskan para pendahulu republik Indonesia.Menjawab pertanyaan seberapa penting organisasi mahasiswa terdapat berbagai metode.Dalam kesempatan ini penulis mencoba menggunakan 3 pisau analisa singkat, yang pertama secara yuridis, filosofis, dan terakhir sosiologis.
Pengertian “Mahasiswa” adalah golongan generasi muda yang menuntut ilmu di perguruan tinggi yang mempunyai identitas diri.Identitas diri mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai insan religius, insan dinamis, insan sosial, dan insan mandiri. Dari identitas mahasiswaan tersebut terpantul tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial kemasyarakatan, dan tanggung jawab individual baik sebagai hamba tuhan maupun sebagai warga bangsa dan negara.

B.Rumusan masalah

MENGAPA ORGANISASI PENTING BAGI MAHASISWA
Mahasiswa yang aktif berorganisasi secara konsisten semata-mata memilki pemahaman bahwa organisasi kemahasiswaaan merupakan sebuah sarana yang efektif dalam mengkader dirinya sendiri untuk kedepan.Sebagian di antaranya masih mempunyai keyakinan pandangan bahwa kampus merupakan tempat menimba ilmu yang tidak terbatas hanya kepada pelajaran semata
Dengan bergabung aktif dalam organisasi kemahasiswaan yang bersifat intramaupun eksra kampus berefek pada perubahan yang signifikan terhadap wawasan, cara berpikir, pengetahuan dan ilmu-ilmu sosialisasi, kepemimpinan serta manajemen kepemimpinan yang notabene tidak diajarkan dalam kurikulum normatif Perguruan Tinggi. Namun dalam ber-organisasilah dapat diraih dengan memanfaatkan statusnya sebagai mahasiswa.
Pemahaman arti penting sebuah organisasi dan aktifitas organisasi mahasiswa adalah salah satu persoalan yang pertama-tama harus diluruskan.Adanya anggapan bahwa berorganisasi berarti berdemonstraasi, atau berorganisasi khususnya dikampus tidak lebih dari sekedar membuang sebagian waktu, energi, ajang mencari kawan atau mencari jodoh merupakan bukti adanya kesalah pahaman tentang presepsisebagian mahasiswa tentang organisasinya sendiri.
Berdasarkan hal tersebut maka organisasi mahasiswa dituntut untuk terus meningkatkan kualitas dirinya. Dan peningkatkan pelayanan terhadap masyarakat mahasiswa. Sebagai miniatur pemerintah negara dalam penyelenggaraan negara yang semestinya dilakukan oleh aparatur negara. Maka organisasi mahasiswa harus meng-adopsi prinsip-prinsip pemerintahan layaknya dalam sebuak negara dikolaborasikan dengan prinsip sebagai organisasi pengkaderan dan perjuangan.
            Pengertian “Mahasiswa” adalah golongan generasi muda yang menuntut ilmu diperguruan tinggi yang mempunyai identitas diri. Identitas diri mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai insan religius, insan dinamis, insan sosial, dan insan mandiri. Dari identitas mahasiswa tersebut terpantul tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial kemasyarakatan, dan tanggung jawab individual sebagai hamba Tuhan sebagai warga bangsa dan negara.
Bagaimana bentuk peran mahasiswa?

·     Peran dalam memperdalam dan mengembangkan diri dalam pembidangan keilmuan yang ditekuninya ssehingga dapat memiliki kemampuan untuk memikul tanggung jawab intelektualnya.
·         Merupakan jembatan antara dunia teoritis dan dunia empiris dalam arti pemetaan dan pemecahan masalah-masalah kehidupan sesuai dengan bidangnya.
·      Merupakan dinamisator perubahan masyarakat menuju perkembangan yang lebih baik. (agen perubahan).
·   Sekaligus merupakan kontrol terhadap perubahan sosial yang sedang dan akan berlangsung.

Potret peran Mahasiswa dalam pentas sejarah indonesia

Peran dan posisi mahasiswa dalam prespektif kehidupan berbangsa dan bernegara, merupakan diskurus yang menarik sepanjang dinamika kehidupan mahasiswa. Hampir menjadi kenyataan yang lazim bahwa gerakan mahasiswa terutama didunia ketiga memainkan peran yang sangat aktif pada posisi sentral di dalam perubahan sosial-politik dan hampir taksatupun penguasa di negara-negara berkembang yang mengabaikan posisi sosialdan pentingnya representasi politik serta dampak aspirasi dari golongan muda berpendidikan tinggi ini. Sehingga pemerhati sosial tidak mengbaikan fungsi mereka dalam sistem sosial politik baik di negeri maju maupun berkembang, termasuk di indonesia[1].


Melatih Leadership
Ketika ikut organisasi, pastinya akan ada banyak hal yang harus kamu urus seperti acara-acara organisasi, yang tentunya melibatkan banyak orang, baik itu sesama mahasiswa anggota organisasi ataupun orang-orang diluar organisasi. Mahasiswa yang ikut organisasi kampus umumnya memiliki sikap dan karakter yang lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut organisasi.Merekalebih banyak terlatih dalam mengutarakan pendapat dihadapan orang lain ataupun menggerakan dan mengarahkan teman-teman sesama anggota ketika organisasi sedang mengadakan suatu acara. Jika saat ini belum terbayang seperti apa rasannya mengarahkan teman-teman sendiri, jika nanti sudah berpartisipasi dalam organisasi, sadar atau tidak sadar, kamu akan terperangah bahwa kamu sesungguhnya mampu melakukannya.Di dunia keterampilan leadership ini pasti bermanfaat sekali. Seringkali dilowongan-lowongan kerja memasukan leadership sebagai salh satu kriteria untuk calon karyawan barunnya, meskipun untuk posisi level staf yang sebenarnya tidak memiliki bawahan. Kamu yang mengikuti organisasi mahasiswa dipandang lebih memiliki inisiatif serta dapat memotivasi dan mengarahkan diri sendiri dan rekan dalam bekerja. Atasan juga akan lebih senang karena tidak harus mengarahkan kamu terus menerus. 


Potensi kita tau adalah sesuatu yang tersimpan, sesuatu yang perlu untuk digali dan dikembangkan, baik itu yang baik maupun yang buruk. Potensi mahasiswa sebagai mahasiswa antara lain adalah kritis. Kritis itu adlah tanggap terhadap masalah dan berusaha menyelesaikan masalah dengan pemikiran-pemikiran yang benar. Selain kritis mahasiswa juga punya potensi idealis, idealis disini karena mahasiswa sebagai manusia-manusia yang di didik dalm suasana kampus yang ideal. Masyarakat sekitar mereka yang idealis ataupun sejak kecil mereka belum pernah merasakan realism kehidupan. Mahasiswa juga memilki potensi sebagai penggerak yang independen. Independen maksudnya mahasiswa mampu bergerak sendiri, mahasiswa sebagai memiliki ilmu-ilmu yang variatif bisa saling berkoordinasi membentuk sebuah gerakkan yang mandiri tanpa campur tangan oknum lain termasuk pemerintah. Selain itu mahasiswa juga memilki kreatifitas, daya juang yang tinggi dan lain-lain.
Setelah kita lihat potensi, mari kita lihat beberapa peran seorang mahasiswa sebagai elemen pemuda. Pemuda mempunyai paling tidak tiga peran yang pertama Guardian value (penjaga nilai), maksudnya mahasiswa dengan potensi idealisme, kritis dan daya juang tinggi mahasiswa juga berlaku sebagai control social ataupun pelurus nilai-nilai luhur yang hendak dicapai. Yang kedua mahasiswa memiliki peran sebagai Iron stock (persediaan besi), maksudnya bahwa pemuda memilki potensi ilmu, memilki kreatifitas, bakat kepemimpinan adalah asset buat masa depan sebagai generasi yang akan meneruskan pergerakan pemerintahan. Selainitu mempunyaio juga peran sebagai Agen of change (pembawa perubahan). Ini dikarenakan mahasiswa mempunyai kombinasi-kombinasi potensi seperti kritis, idealis, kreatif dan independen maka gerakan mereka membawa sebuah perubahan ke arah yang lebih baik



 

BAB II

PEMBAHASAN


A.Pengembangan organisasi kemahasiswaan

a.       Tujuan pendidikan tinggi
-          Menyiapakan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memilki kemampuan akademi atau professional menerapkan IPTEK dan kesenian
-          Mengembangkan IPTEK dan kesenian untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional
b.      Organisasi kemahasiswaan
Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa yang diharapkan dapat meningkatkan penalaran dan keilmuan serta arah profesi mahasiswa menampung kebutuhan, menyalurkan minat, dan kegemaran serta meningkatkan kesejahteraan.
c.       Unit kegiatan mahasiswa (UKM)
Berfungsi sebagai wahana dan sarana pengembangan kegiatan ekstrakurikuler di tingkat universitas,terutama yang berkaitan dengan pengembangan bakat dan minat.
UKM yang disahkan :
-          Mapala wirasta
-          PLM
-          Mahesa (Musik)
-          Futsal
-          Volley ball
-          Paduan suara
-          Cemara
-          Catur
-          Bulu tangkis
-          Menwa
-          LDK (lembaga dakwah kampus)
-          KSR (korps suka relawan)
-          Pramuka
-          Panca silat
d.      Badan eksekutif mahasiswa (BEM)
Berfungsi sebagai organisasi pelaksana kegiatan pengembangan kemahasiswaan di tingkat universitas dan merupakan coordinator kegiaatan pengembangan kemahasiswaan lingkungan universitas Klasifikasi BEM : BEM universitas
                            : BEM fakultas

B.Peran dan tanggung jawab mahasiswa


A.    Pengertian Mahasiswa

Mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Selanjutnya menurut Sarwono (1978) Mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun.
Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan Perguruan Tinggi.Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau cendikiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat.
Mahasiswa menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978) adalah merupakan insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan nantinya menjadi calon-calon intelektual.
Dari pendapat diatas bisa dijelaskan bahwa mahasiswa adalah suatu yang disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang nantinya diharapkan menjadi calon-calon intelektual.
Namun jika kita mendefenisikan mahasiswa secara sederhana, maka kita akan menfikirkan peranannya yang nyata dalam perkembangan arus bangsa.Ketika kita mencoba menyederhanakan peran mahasiswa ketika kita mengambil defenisi ‘setiap orang yang belajar di perguruan tinggi’, defenisi itu akan mempersempit makna atau esensi dari mhasiswa itu sendiri. Mengigat sejarah panjang mahasiswa dalam peranannya membnagun bangsa, seorang Indonesianis,Ben Anderson menyatakan bahwa, “Sejarah Indonesia adalah Sejarah pemudanya”.
Fenomena mahalnya biaya pendidikan, menuntut mahasiswa untuk menyelesaikan studi tepat waktu. Sehingga segala energi dikerahkan untuk mendapat gelar sarjan atau diploma sesegera mungkin. Tak ayal lagi tren study oriented mewabah dikalangan mahasiswa. Pertanyaan adalah, apakah cukup dengan bekal ilmu yang dipelajari di bangku kuliah dan indeks prestasi yang tinggi untuk mengarungi kehidupan pasca wisuda? Ternyata tidak. Dunia kerja yang akan digeluti oleh alumnus perguruan tinggi tidak bisa diarungi dengan dua modal itu saja. Ada elemen yang harus dipertimbangkan, yakni kemampuan soft skill. Kemampuan ini terkait dengan kemampuan berkomunikasi dan bahasa, bekerja dalam satu team, serta kemampuan di pimpin dan memimpin.




B.     Peran dan posisi mahasiswa

1.      Peran moral

Mahasiswa yang dalam kehidupnya tidak dapat memberikan contoh dan keteladanan yang baik berarti telah meninggalkan amanah dan tanggung jawab sebagai akum terpelajar. Jika hari ini kegiatan mahasiswa berorientasi pada hedonisme (hura-hura dan kesenangan) maka berarti telah berda persimpangan jalan. Jika mahasiswa hari ini lebih suka mengisi waktu luang mereka dengan agenda rutin pacaran tanpa tahu dan mau ambil tahu tentang perubahan di negeri ini adalah potret “generasi yang hilang “yaitu generasi yang terlena dan lupa akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemuda dan mahasiswa.

2.      Peran social

Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dalam atau dengan kata lain solidaritas sosial. Solidaritas sosial yang tidak dibatasi oleh sekat-sekat kelompok, namun solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh serta dapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan. Mahasiswa tidak dapat melihat penderitaan orang lain, tidak bisa melihat penderitaan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum yang tertindas dan dibiarkan begitu saja. Mahasiswa dengan sifat kasih dan sayangnya turun dan memberikan bantuan baik moril maupun materil kepada siapa saja yang memerlukannya.

3.      Peran akademik

Sesibuk apapun mahasiswa, turun kejalan, turun kerakyat dengan aksi sosialanya, sebanyak apapun agenda aktifitasnya jangan sampai membuat mahasiswa itu lupa bahwa adlah insan akademik. Mahasiswa dengan segala aktifitasnya harus tetap menjaga kuliahnya. Setiap orang tua pasti ingin anaknya selesai kuliah dan menjadi orang yang berhasil.Maka sebagai seorang anak berusahalah semaksimal mungkin untuk dapat mewujudkan keinginan itu, untuk mengukir masa depan yang cerah dan membahagiakan orang tua.

4.      Peran politik

Peran politik adalah peran yang paling berbahaya karena disini mahasiswa berfungsi sebagai presseur group ( group penekan ) bagi pemerintah yang zalim. Oleh karena itu pemerintah yang zalim merancang sedemikian rupa agar mahasiswa tidak mengambil peran yang satu ini. Pada masa orde baru di mana daya kritis rakayat itu di pasung, siapa yang berbeda pemikiran dengan pemerintah langsung di cap sebagai makar dan kejahatan terhadap negara. Mahasiswa alah kaum terpelajar dinamis yang penuh dengan kreativitas. Mahasiswa adlah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari rakyat. Sekarang mari kita pertanyakan pada diri kita yang yang memegang label Mahasiswa, sudah seberapa jauh kita mengambilperan pada dalam diri kita dan lingkungan.Oleh karena itu Mahasiswaharus tetap menjaga idealismenya sebagai age kontrol sosial (agent of social control) dan agen perubahan sosial (agent of social change).
  

Sejak era pra kemerdekaan sampai era reformasi, mahasiswa mampu mengambil peran strtegis bagi perubahan sosial, politik dan ekonomi.
                                                                                                        
C.     Tanggung  jawab sosial mahasiswa

Dasar pikir perguruan tinggi dipandang sebagai institusi independen, merupakan hal yang menguatkan pemahaman kita bahwa didalamnya terisi oleh para intelektual bangasa dan calon-calon pemimpin masa depan yang mempunyai spefikasi ilmu masing-masing, di STMIK Indonesia Padang ada mahasiswa jurusan Sistem Informasi. Tuntutan atau tanggung jawab ilmu pengetahuan yang didapatkan dari sebuah perguruan tinggi membawa kita ke pertarungan sesungguhnya realitas dalam bermasyarakat nantinya.
Proses pembelajaran disekolah-sekolah maupun diperguruan tinggi di tujukan untuk membeali diri pelajar untuk dapat menjawab tuntutan yang ada di masyarakat pada umumnya yakni melalui transformasi keilmuan dapat teercipta pemberdayaan masyarakat, partisipasi aktif dalm proses pembangunan dan peningkatan taraf hidup berbangsa dan bernegara.
Yang menjadi tugas sahabat-sahabati adalah mengamalkan ilmu yang sahabat-sahabati dapatkan dikampus nantinya untuk kepentingan dalam bermasyarakat.Baik dalam hal ikut andil dalam memberikan tawaran solusi dari sebuah masalah yang dihadapi, peningkatan SDM,ataupun yang lain.
Sebagai mahasiswa kita mempunyai peran yang double,pertama sebagai kaum terpelajar yang kedua sebagai anggota dari masyarakat.Oleh karena itu dengan sendirinya tanggungjawabnya juga menjadi lebih besar karena memainkan dua peran sekaligus. Mahasiswa mempunyai kekuatan dalam daya nalar dan keilmuannya menyelesaikan permasalahan bangsa. Namun, unsur penting dari ilmu dan daya pikir itu adalah identitas nilai moral yang harus di junjung tinggi. Seperti yang disampaikan oleh KH. Idham Cholid, bahwa ilmu bukan untuk ilmu, tapi ilmu untuk diamalkan. Perguruan tinggi adalah institusi yang tidak sekedar untuk kuliah, mencatat pelajaran, pulang dan tidur. Tapi harus dipahami bahwa perguruan tinggi adalah tempat penggemblengan mahasiswa dalam melakukan kontempelasi dan penggambaran intelektual agarmempunyai idealisme dan komitmen perjuangan sekaligus tuntuttan perubahan.
Pengagasan terhadap terminologi perguruan tinggi tidak akan bisa dilepaskan dari suplemen utama yaitu, mahasiswa. Stigma yang muncul dalm diskursus perguruan tinggi selama ini cendrung berpusat pada kehidupan mahasiswa. Hal ini sebagai konsekuensi logis agresitifitas mereka dalam merespon gejala sosial ketimbang kelompok lain dari sebuah sistem civitas akademika.
Akan tetapi fenomena yang berkembang menunjukkan bahwa derap modernisasi di Indonesia dengan pembangunan sebagai ideologinya telah memenjarakan mahasiswa dalam sekat institusionalisasi, transpolitisasi dan depolitisasi dalam kampus. Keberhasilan upaya dengan dukungan penerapan konsep NKK/BKK itu, pada sisi lain mahasiswa dikungkung dunia isolasi hingga tercerabut dari realitas sosial yang melingkupinya. Akibatnya, mahasiswa mengalami kegamangan atas dirinya maupun peran-peran kemasyarakatan yang semestinya diambil. Mahasiswa pun tidak lagi memiliki kesadaran kritis dan bahkan sebaliknya bersikap opolitis.
Melihat realitas seperti itu perlu ditumbuhkan kesadaran kritis mahasiswa dalam merespon gejala sosial yang dihadapinya, karena disamping belum tersentuh kepentingan praktis, mahasiswa lebih relatif tercerahkan (well informed) dan potensi sebagai kelompok dinamis yang diharapkan mampu mempengaruhi atau menjadi penyuluh pada basis masyarakat baik dalam lingkup kecil maupun secara luas. Dengan tataran ideal seperti itu, semestinya mahasiswa dapat mengambil peran kemasyarakatan yang lebih bermakna bagi kehidupan kamus dan masyarakat




BAB III

PENUTUP


A.    KESIMPULAN


Oganisasi mahasiswa merupakan sekumpulan mahasiswa yang membentuk sebuah kelompok untuk mencapai tujuan bersama, sebuah organisasi dibentuk sebagai wadah dari  apirasi mahasiswa. Setiap organisasi memiliki visi dan misi untuk mencapai suatu tujuan organisasi tersebut. Setiaporganisasi memilki manfaat yang sangat banyak sekali untuk mengembangkan pola pikir mahasiswa, dimana mahasiswa dituntut untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang telah diberikan, setiap mahasiswa dituntut untuk disiplin, dan dengan kedisiplinan mahasiswa tersebut dalam mengikuti sebuah organisasi sudah dapat dipastikan bahwa ketika mereka telah keluar dari organisasi mereka pasti memilki soft skill, seperti bisa mengatur waktunya lebih baik, dapat memimpin sebuah rapat dll. Itu sebabnya mengapa sebuah organisasi sangat dibutuhkan oleh setiap mahasiswa, karena dengan mengikuti organisasi mahasiswa memilki pengalaman yang sangat berguna didunia kerja yang akan segera mereka jalani.

B.SARAN

Dengan membaca dan memahami makalah tentang Pentingnya Organisasi bagi Mahasiswa ini, diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan, dan setelah membaca makalah ini semoga menyadari akan pentingnya organisasi.




DAFTAR PUSTAKA

10 referensi

Buku 5 buah
Dll 5

sumber:http://windidwifirlyani.blogspot.com/2011/09/organisasi-dan-metode.html









0 comments:

Post a Comment