KATA PENGANTAR
Di era sekarang kita tidak bisa terlepas dari perubahan
yang terus-menerus dan berlangsung secara cepat, tingkat persaigan semakin
tinggi, khususnya di dunia organisasi bisnis, setiap organisasi saling
menunjukkan keunggulannya masing-masing dan inforamasi merupakan bagian
terpenting dalam proses pengembangan suatu organisasi. Dalam pengambilan suatu
keputusan seorang pemimpin memerlukan sebuah informasi yang dapat mendukung
pencapaian tujuan oerganisasi perusahaan.
Sebuah sistem informasi bagi organisasi sangat
diperlukan dalam proses pengabilan keputusasan agar dapat akurat dan tepat,
penulis mengkhususkan pada sistem informasi sumber daya manusia dalam proses
pengabilan keputusan kompensasi, dalam makalah ini dijelaskan sistem informasi yang
digunakan untuk penetuan kompensasi yaitu dengan evaluasi jabatan, selain itu
dijelaskan pula mengenai sistem informasi berbasis komputer yang mendukung
proses penentuan kompensasi
Akhir kata penulis mengucapakan banyak terima kasih
untuk semua pihak yang telah mendukung dibuatnya makalah ini, semoga makalah
dapat bermanfaat.
BAB. I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Setiap
organisasi khususnya perusahaan memerlukan data yang bersifat riil dari setiap
tingkatan manajemennya. Data tersebut disusun dan dikelola dalam sebuah sistem
informasi. Salah satu sistem informasi terpenting pada perusahaan adalah Sistem
Informasi Sumber Daya Manusia/Human Resourches Information System (SISDM/HRIS).
Setiap perusahaan besar
pastilah memiliki sistem informasi sumber daya manusia (human resource
information system). Sistem sumber daya manusia membantu bisnis dalam
mengembangkan susunan kebutuhan kepegawaian, mengidentifikasi potensi-potensi
karyawan baru, menyimpan arsip karyawan, menjejaki pelatihan, keterampilan, dan
prestasi kerja karyawan, dan membantu para manajer mengembangkan rencana yang
sesuai dengan kompensasi dan pengembangan karir karyawan.
Sistem perusahaan dapat
membantu bisnis untuk mengkoordinasi susunan kepegawaian mereka dengan
aktivitas produksi dan penjualan dan sumber daya keuangan.
Sumber daya manusia
bertanggung jawab untuk menarik, mengembangkan, dan memelihara satuan kerja
perusahaan. Sistem informasi sumber daya manusia mendukung aktivitas misalnya
menggidentifikasi potensi-potensi karyawan, memelihara catatan lengkap, atas
tiap karyawan, dan menciptakan program untuk mengembangkan talenta dan
keterampilan karyawan.
1.2. RUMUSAN MASALAH
- Apakah
yang dimaksud dengan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia?
- Apakah
fungsi dari Sumber Daya Manusia?
- Apa
kegiatan utama Sumber Daya Manusia?
- Bagaimana
arus Sumber Daya Personil?
- Bagaimana
model Sistem Informasi Sumber Daya Manusia?
- Apa saja
Subsistem Input dari Sistem Informasi Sumber Daya Manusia?
- Apakah
yang dimaksud dengan Database Sistem Informasi Sumber Daya Manusia?
- Apa saja
Subsistem Output dari Sistem Informasi Sumber Daya Manusia?
- Apakah
yang dimaksud dengan manajemen dan piramida manajemen?
- Apa
jenis keahlian yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan manajerial?
- Bagaimana
cara manajer mengalokasikan waktu secara efektif dan efesien?
- Apa
perbedaan antara keputusan terprogram dan tidek terprogram?
- Bagaimana
cara membuat daftar langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan?
- Apa
Defenisi kepemimpinan dan gaya kepemimpinan yang berbeda?
- Apa
peran pemimpin dalam pembentukan budaya organisasi?
- Apa
kebutuhkan struktur organisasi dan langkah-langkah dalam proses
pengorganisasian?
- Apa
defenisi departementalisasi , dan mengidentifikasi lima cara perusahaan
membagi aktiftas pekerjaan ?
- Apa
penguraian jenis struktur organisasi yang berbeda ?
1.3.
TUJUAN MAKALAH
Adapun tujuan dari
penyusunan makalah dengan judul “ system Informasi Sumber Daya Manusia “ adalah
sebagai berikut :
1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen
2. Melatih Mahasiswa untuk lebih aktif dalam
pencarian baha-bahan materi Sistem Innformasi Manajemen
3. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang
sistem Informasi Sumber Daya Manusia
4. Memahami secara utuh fungsi dari Sistem Informasi sumber Daya Manusia
BAB. II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Informasi Sumber Daya
Manusia
Sistem informasi sumber daya
manusia adalah sistem yang bertugas untuk mengumpulkan dan memelihara data yang
menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data tersebut menjadi informasi, dan
melaporkan informasi itu kepada pemakai.
Sistem informasi sumber daya manusia adalah sebuah
sistem yang mendukung proses pengambilan keputusan dengan menyediakan berbagai
informasi yang diperlukan. Informasi yang disediakan merupakan informasi
mengenai kebutuhan akan pegawai dalam sebuah organisasi, informasi perekrutan
pegawai, informasi data pegawai, informasi pengelolaan pegawai selama menjadi
bagian dari organisasi tersebut, dan informasi mengenai pemberhentian pegawai.
Sistem informasi sumber daya manusia merupakan sebuah
bentuk interaksi atau pertemuan antara bidang ilmu manajemen sumber daya
manusia dan teknologi informasi. Ssistem ini menggabungkan
manajemen sumber daya manusia sebagai suatu disiplin yang utamanya
mengaplikasikan bidang teknologi informasi ke dalam aktivitas-aktivitas
manajemen sumber daya manusia seperti dalam hal perencanaan, dan menyusun
sistem pemrosesan data dalam serangkaian langkah-langkah yang terstandarisasi
dan terangkum dalam aplikasi perencanaan sumber daya perusahaan. Secara
keseluruhan sistem perencanaan sumber daya perusahaan bertujuan
mengintegrasikan informasi yang diperoleh dari aplikasi-aplikasi yang berbeda ke
dalam satu sistem basisdata yang
bersifat universal.
2.2 Fungsi Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia merupakan
departemen atau divisi yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan sumber daya
manusia dalam sebuah organisas atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
sumber daya menusia seperti perekrutan, penerimaan, pendidikan, pelatihan,
manajemen data, penghentian, dan administrasi tunjangan.
Sumber daya manusia adalah faktor produksi yang kompleks
apabila dibandingkan dengan factor produksi lainnya. Manusia memiliki, kemauan,
keinginan, cita-cita, dan emosi. Tidaklah demikian dengan sumber daya lainnya.
2.3 Kegiatan Utama Sumber Daya Manusia
1. Perekrutan dan Penerimaan
Rekrutmen adalah proses mencari,
menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah orang dari dalam maupun dari luar
perusahaan sebagai calon tenaga kerja dengan karakteristik tertentu seperti
yang telah ditetapkan dalam perencanaan sumber daya manusia.
Merekrut pegawai adalah pekerjaan
klasik yang sudah ada dan dilakukan baik untuk keperluan pribadi atau keluarga
maupun perusahaan. Pekerjaan ini memang dapat dilakukan begitu saja tanpa ilmu
manajemen tertentu, hanya berdasarkan intuisi apakah seseorang yang akan
direkrut baik atau tidak attitudenya dan cocok atau tidak dengan jenis
pekerjaannya.
Dalam melakukan proses rekrutmen, ada
hal-hal yang perlu diperhatikan agar rekrutmen tersebut menjadi efektif, yaitu:
- Posisi atau jabatan yang diperlukan untuk diisi; apakah untuk
level managerial atau untuk level staff
- Sebutkan gender yang diinginkan termasuk juga statusnya
- Rentang usia biasanya terkait erat dengan pengalaman kerja dan
tingkah laku.
- Pengalaman yang dibutuhkan oleh perusahaan dari calon karyawan
yang berpengaruh pada keahlian, kemampuan, dan pengetahuan.
- Perhatikan riwayat pengalaman kerja calon karyawan, sesuai
dengan bidang usaha yang kita inginkan.
- Penampilan juga turut
menentukan
- Tempat tinggal calon karyawan dari kantor kita.
Agar proses perekrutan karyawan menjadi efektif dan efisien,
perlu diperhatikan tiga aspek penting.
1.
Di Mana Melakukan Publikasi untuk Karyawan Baru?
Tulis dan tempatkan iklan Anda di tempat yang paling dicari.
Misalnya, kalau mau disiarkan di media cetak, pilih halaman yang paling banyak
dibaca orang, atau minta dimuat pada hari Minggu. Sesuaikan dengan karyawan
yang ingin Anda rekrut. Pilih surat kabar khusus yang banyak dibaca oleh
professional. Ada baiknya mengirimkan job opening ke kampus-kampus atau sekolah
bisnis. Biarkan institusi pendidikan mengetahui perusahaan Anda dan tujuan
perekrutan.
Ada baiknya juga untuk beriklan di radio, televisi kabel atau
dengan cara mensponsori suatu kegiatan promosi. Cara lain adalah mencoba iklan
luar ruang seperti memasang iklan lowongan kerja di busway atau di temmpat umum
lainnya. Cara ini akan meraih audiens yang luas.
2.Bagaimana Merekrut
Karyawan dalam Pasar Kerja yang Melimpah?
Ø Dapatkan
referensi tentang calon pegawai dari karyawan Anda.
Ø
Mintalah supplier Anda untuk
merekomendasikan orang yang menurut mereka berkualitas.
Ø Masukkan
iklan lowongan di internet.
Ø Pertimbangan
dari berbagai macam sumber.
3.
Strategi Merekrut yang Cerdas
Ø
Rekrutlah dengan pelan. Bangunlah kemauan untuk
mengorbankan waktu dan energi dalam mengambil keputusan perekrutan.
Ø
Pastikan dengan jelas di benak Anda apa yang
disyaratkan pekerjaan dan nilailah kualifikasi para kandidat berdasarkan
kualifikasi pekerjaan tersebut.
Ø
Bayangkan seberapa baik kandidat akan sesuai
dengan budaya perusahaan Anda. Apakah sikap mereka sesuai? Apakah dia kooperatif?
Ø
Persempit jumlah kandidat yang serius. Cara
mengeluarkan kandidat misalnya dengan mengumumkan bahwa diperlukan tes narkoba
untuk semua karyawan baru, atau meminta mereka membuat tulisan singkat mengapa
mereka menginginkan pekerjaan tersebut.
Ø
Lakukan wawancara singkat dengan 8 – 10 kandidat
terbaik untuk mengurangi jumlah kandidat. Kemudian lakukan wawancara yang lebih
panjang dengan dua atau tiga kandidat yang terpilih.
Hasil yang didapatkan dari proses
rekrutmen adalah sejumlah tenaga kerja yang akan memasuki proses seleksi, yakni proses untuk menentukan
kandidat yang paling layak untuk mengisi jabatan tertentu yang tersedia di
perusahaan.
Tahap awal yang perlu dilakukan dalam
seleksi adalah menerima berkas lamaran dan melihat daftar riwayat hidup atau
curriculum vittae (CV) milik pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan
penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal memenuhi
standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih
untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja atau interview dan proses
seleksi lainnya.
Seleksi dan
rekrutmen bertanggung jawab untuk menjawab kebutuhan pegawai melalui penerimaan
pegawai hingga penempatan para pegawai baru tersebut di posisi-posisi yang
tepat.
Sedangkan penerimaan adalah proses menerima sejumlah orang
sebagai pegawai setelah melalui proses seleksi yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
2. Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan
pelatihan memiliki fungsi untuk menjaga kualitas sumber daya manusia dalam
organisasi melalui berbagai aktivitas pelatihan, pendidikan dan pengembangan
sebagai upaya peningkatan kemampuan dan keterampilan kerja. Aktivitas ini dapat
dilakukan secara internal maupun eksternal. Pendidikan dan pelatihan
digunakan untuk :
1. Mendapatkan
kualitas dan kuantitas pegawai yang tepat yang diperlukan
untuk mencapai tujuan organisasi.
untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Memberikan
informasi kepada pegawai sehingga dapat menambah pengetahuan dan keterampilan.
3. Memberikan
pengertian tentang kewajiban dan tanggung jawab dari suatu jabatan dan tentang
tugas-tugas yang terkandung dalam tiap jabatan, serta bagaimana melaksanakan
tugas tersebut.
Agar menyediakan Pelatihan yang baik untuk karyawan yang
berpendidikan tinggi dan untuk karyawan yang berpendidikan rendah maka
perusahaan harus memberikan suatu fasilitas. Hal ini dilakukan agar karyawan
yang berpendidikan rendah dapat memperoleh pendidikan tinggi dan karyawan yang
berpendidikan tinggi dapat lebih meningkatkan kemampuannya.
3. Manajemen
Data
Manajemen
data adalah suatu kegiatan pengolahan data yang berhubungan dengan pegawai dan
memproses data tersebut sehingga data tersebut dapat digunakan sebagai sumber
informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi semua yang membutuhkan
4. Penghentian dan Administrasi Tunjangan
Kegiatan
penghentian berfungsi untuk mengelola seluruh tindakan pemutusan hubungan kerja
dalam organisasi yang disebabkan karena banyak hal seperti habisnya masa
kontrak, pensiun, meninggal, atau karena suatu kesalahan yang menyebabkan
seorang pegawai harus diberhentikan.
Sedangkan
administrasi tunjangan suatu kegiatan di dalam perusahaan yang bertugas untuk
mengelola tunjangan-tunjangan yang harus diberikan kepada pegawai yang masih
bekerja maupun pagawai yang sudah pensiun.
2.4 Arus Sumber Daya Personil
|
|
|
|
|
||||||||||||
|
Penjelasan :
Perusahaan yang membutuhkan
pegawai terlebih dahulu melakukan kegiatan perekrutan terhadap calon pegawai
sesuai dengan keahlian dan kemampuan yang telah ditentukan oleh perusahaan
tersebut. Calon pegawai yang memenuhi syarat kemudian diterima menjadi pegawai
perusahaan. Pegawai yang telah bekerja diberikan diklat berupa pendidikan dan
pelatihan oleh perusahaanu untuk meningkatkan kualitas. Kemudian perusahaan
melakukan kegiatan penghentian terhadap pegawai yang telah habis masa kontrak
ataupun pegawai yang harus pensiun. Perusahaan memberikan tunjangan kepada
pegawai yang masih bekerja ataupun yang telah pensiun. Semua kegiatan tersebut
dikelola oleh suatu manajemen data yang ada di dalam perusahaan.
2.5. Model
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
|
|||||
Penjelasan :
Sistem informasi sumber daya
manusia memperoleh data-data dari berbagai sumber. Data-data yang masuk berasal
dari sumber internal (Sinformasi Akuntansi dan Subsistem Penelitian SDM) dan
sumber eksternal (Subsistem Inteligen SDM). Kemudian semua data dimasukan ke
dalam suatu database yang nantinya akan dikelola menjadi sebuah informasi yang
lebih bermanfaat. Informasi yang telah dihasilkan kemudian dimanfaatkan oleh
Subsistem Angkatan kerja, Subsistem Perekrutan, Subsistem Manajemen Angkatan
Kerja, Subsistem Kompensasi, Subsistem Tunjangan, dan Subsistem Pelaporan
Lingkungan untuk disalurkan atau diberikan kepada para pemakai yang membutuhkan
informasi tersebut.
2.6 Sub Sistem Input Sistem
Informasi Sumber Daya Manusia
Data-data yang diperoleh berasal dari berbagai
sumber, yaitu :
A. Sumber
Internal
- Sistem
Informasi Akuntansi
Sistem
Informasi Akuntansi adalah suatu sistem dalam sebuah organisasi yang
bertanggung jawab untuk penyiapan informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan
pengolahan data transaksi yang berguna bagi semua pemakai baik di dalam maupun
di luar perusahaan.
Pada
subsistem input sistem informasi SDM ini, data yang diolah terdiri dari data
personil dan data keuangan.
- Subsistem
Penelitian SDM
Sistem ini
bertugas mengumpulkan data melalui kegiatan penelitian khusus seperti :
- Penelitian
Suksesi
Melakukan penelitian apakah seorang
pegawai telah berhasil mencapai kesuksesan dalam bidangnya.
- Analisis
dan Evaluasi Jabatan
Melakukan
penelitian apakah seorang pegawai telah melaksanakan tanggung jawab ataupun
tugas-tugasnya sesuai dengan jabatan masing-masing.
- Penelitian
Keluhan
Mengumpulkan
data-data berupa keluhan para pegawai tentang pekerjaan mereka agar pegawai
tersebut bisa bekerja dengan lebih maksimal dan tidak mengalami kebosanan.
B. Sumber
Eksternal
- Subsistem
Inteligen SDM
Sistem
yang bertugas menjelaskan fungsi yang berhubungan dengan pengumpulan data dari
elemen-elemen di lingkungan luar perusahaan khususnya elemen-elemen yang
berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.
Elemen-elemen
ini meliputi :
q Pemerintah.
Pemerintah menyediakan data dan informasi
yang membantu perusahaan mengikuti berbagai peraturan ketenagakerjaan.
q Pemasok.
Sebagai contoh perusahaan asuransi, yang
memberikan tunjangan pegawai, dan lembaga penempatan lulusan universitas serta
agen tenaga kerja yang berfungsi sebagai sumber pegawai baru.
Para pemasok ini menyediakan data dan
informasi yang memungkinkan perusahaan melaksanakan fungsi perekrutan dan
peneriamaan.
q Pelanggan
Pelanggan memeberikan data dan informasi
berupa kepuasan mereka akan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Apakah
pegawai perusahaan memberikan pelayanan yang baik atau tidak.
q Serikat Pekerja.
Serikat pekerja memberikan data dan
informasi yang digunakan dalam mengatur kontrak kerja antara serikat pekerja
dan perusahaan.
2.7 Database Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Data yang diperoleh dari subsistem input SISDM
dimasukkan ke dalam suatu database yang telah dirancang oleh perusahaan
tersebut untuk diolah lebih lanjut agar menghasilkan informasi yang lebih
bermanfaat.. Database SISDM bukan hanya data mengenai pegawai tetapi juga
mengenai perorangan dan organisasi dilingkungan luar perusahaan yang
mempengaruhi arus personil.
2.8 Subsistem Output Sistem Informasi Sumber Daya
Manusia
Data-data yang telah diubah menjadi informasi
kemudian dimanfaatkan oleh beberapa subsistem output sistem informasi SDM,
yaitu :
- Subsistem
Angkatan Kerja
Bertugas
melakukan kegiatan mengidentifikasi pengetahuan dan keahlian seorang pegawai
yang dibutuhkan oleh perusahaan di masa yang akan datang sehingga kualitas
perusahaan untuk selanjutnya dapat lebih ditingkatkan lagi.
- Subsistem
Perekrutan
Bertugas
melakukan kegiatan perekrutan atau seleksi terhadap calon pegawai yang nantinya
akan menjadi pegawai di perusahaan tersebut. Kegiatan perekrutan dilakukan
untuk mencari pegawai yang memiliki keahlian berdasarkan data-data yang telah
ditetapkan oleh subsistem angkatan kerja sehingga pegawai yang diperoleh dapat
memenuhi permintaan perusahaaan.
- Subsistem
Manajemen Angkatan Kerja
Bertugas
mengatur dan mengelola sumber daya manusia di dalam
organisasi atau perusahaaan.
Informasi–informasi yang diberikan
oleh subsistem ini meliputi informasi pelatihan, penilaian atau evaluasi kerja,
evaluasi keahlian, karir, dan kedisiplinan pegawai.
- Subsistem
Kompensasi
Bertugas
melakukan proses penggajian terhadap pegawai perusahaan dan kompensasinya yang meliputi kehadiran dan jam kerja, serta
perhitungan gaji dan bonus.
- Subsistem
Tunjangan
Bertugas memberikan tunjangan bagi pegawai yang masih bekerja maupun
pegawai yang sudah pensiun seperti tunjangan hari raya dan tunjangan pensiun.
- Subsistem
Pelaporan Lingkungan
Bertugas melaporkan
Informasi–informasi yang berhubungan dengan keluhan–keluhan, kecelakaan selama
kerja, kesehatan karyawan dan lingkungan kerjanya
2.9 Definisi Manajemen dan
Piramida Manajemen
Manajemen
merupakan proses untuk mencapai tujuan organisasi melalui manusia dan sumber
daya lainnya yang ada, tugas seorang manajer adalah menggabungkan sumber daya
teknis dan manusia semaksimal mungkin untuk mencapai sasaran perusahaan .
Piramida
Manajemen
Merupakan
struktur tradisional yang dapat ditemui di sebagian besar organisasi. Para
manajer di setiap tingkat piramida melaksanakan aktivitas yang berbeda
Ada 3 tingkatan piramida manajemen :
1. Manajemen Puncak (top Management)
Manajemen puncak menghabiskan sebagian besar waktunya
untuk membuat perencanaan jangka panjang, selain dapat membuat suatu keputusan
manajer puncak juga bertanggung jawab untuk menciptakan visi organisasi dan
membentuk budaya organisasi dan sebahagian besar manajemen puncak dapat
menghabiskan untuk aktifitas di luar perusahaan seperti berurusan dengan
pemerintahdan masyarakat.
2. Manajemen Madya (middle management)
Fokus perhatian dari manajer madya terletak pada operasi
khusus perusahaan, manajemen ini bertanggung jawab atas pengembangan rencana
dan prosedur yang terinci untuk melaksanakan rencana strategis yang telah
digariskan oleh manajer puncak contoh nya , jika manajemen puncak memutuskan
untuk memperluas cakupan wilayah distribusi produk, maka manajer penjualan yang
ditugaskan didaerah baru itu bertangung jawab menentukan banyaknya wiraniaga
yang akan bertugas didaerah tersebut
3. Manajemen tingkat pertama
(Supervisory management)
Mencakup posisi seperti supervisor, manajer lini(line
manager) dan pemimpin kelompok. Para manajer tersebut bertanggung jawab
langsung atas pembebanan tugas tertentu kepada karyawan nonmajerial dan
mengevaluasi kinerja mereka setiap hari. Para manajer di tingkat ini melakukan
kontak langsung dengan para karyawan yang membuat barang dan jasa perusahaan,
mereka bertanggung jawab atas implementasi rencana yang dikembangkan oleh
manajem madya. Mereka ini melakukan pekerjaan ini dengan memotivasi untuk
melaksanakan sasaran harian, mingguan atau bulanan.
3.0 Kahlian yang dibutuhkan untuk mencapai
keberhasilan manajerial
Tiga Keahlian
yang dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan manajerial
Semua manajer harus memiliki keahlian dalam mencapai keberhasilan
tersebut dalam proporsi tersebut .
Ada 3 macam yang dibutuhkan untuk
mencapai keberhasilan manajerial
1. Keahlian Teknis
(technical skill)
Keahlian
teknis sangat diperlukan oleh manajer tingkat pertama karena mereka sering kali
berhubungan dengan karyawan produksi yang mengoperasikan mesin dengan wiraniaga
yang harus menjelaskan rincian teknis dari produk perusahaan atau dengan
programmer computer yang bekerja menyeleasaikan pengembangan software yang
rumit, sebelum itu seorang manajer harus mampu memahami dan menggunakan teknik
, pengetahuan dan alat bantu yang digunakan.
2. Keahlian
yang berhubungan dengan manusia (human skill)
Merupakan
kemampuan antarpribadi yang memungkinkan seorang manajer bekerja secara efektif
dengan melalui orang lain. Keahlian tersebut mencakup kemampuan berkomunikasi,
memotivasi, dan memimpin karyawan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang
dibebankan. Secara lebih umum, para manajer membutuhkan human skill untuk
berinteraksi dengan orang lain baik didalam maupun diluar organisasi.
Globalisasi dan beragam tempat kerja telah meningkatkan pentingnya human skill
Karena manjer perlu berhubungan dengan berbagai kalangan yang memiliki latar
belakang dan budaya berbedea dengan demikian menignkatnya penekanan pad human
skill , banyak perusahaan memberikan pelatihan diberbagai bidang seperti
keanekaragaman budaya, komunikasi dan penyelesaian konflik.
3. Keahlian
Konseptual (conseptual skill)
Menentukan
kemampuan seorang manajer untuk memandang organisasi sebagai suatu kesatuan
yang utuh dan memahami bagaimana setiap bagian dari keseluruhan organisasi
berinteraksi dengan bagian lainnya. Dengan keahlian tersebut serta dengan
memperoleh, menganalisis, dan menginterprestasikan informasi organisasi.
Keahlian konseptual sangat penting bagi manajer puncak, karena harus
mengembangkan rencana jangak panjang untuk mengarahkan masa depan suatu
perusahaan
3.1 Mengembangkan keahlian manajemen
waktu
Manajemen
waktu merupakan alokasi yang efektif dari waktu kerja yang tersedia untuk menangani berbagai tugas yang berbeda, para
manajer harus memiliki kemampuan dasar
untuk menentukan prioritas pekerjaan, karena seringkali terjadi interupsi dalam
berbagai tugas yang dihadapi
Pedoman penggunaan waktu yang efektif :
Pedoman
ini akan membantu andan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja :
·
Menentukan sasaran dan prioritas
·
Belajar untuk mendelegasikan pekerjaan
·
Berkonsentrasi pada aktivitas-akttivitas
terpenting
·
Melakukan hal-hal terpenting pada saat
mental anda
·
Menggabungkan beberapa kegiatan secara
bersamaan
·
Belajar menangani gangguan
3.2 Manajer sebagai pengambilan
keputusan
Pengambilan
keputusan (decision making) merupakan proses pengakuan atas suatu masalah atau
peluang dan kemudain mencarikan solusinya, jenis keputusan yang dibuat oleh
manajer dapat di klasifikasikan sebagai keputusan terprogram dan tidak
terprogram.
·
Keputusan terprogram (programmed
decision)
Merupakan keputusan yang
berulang dan telah ditentukan sebelumnya, dalam keputusan terprogram prosedur
dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami organisasi.
Keputusan terprogram memiliki struktur yang baik karena pada umumnya kriteria
bagaimana suatu kinerja diukur sudah jelas, informasi mengenai kinerja saat ini
tersedia dengan baik, terdapat banyak alternatif keputusan, dan tingkat
kepastian relatif yang tinggi. Tingkat kepastian relatif adalah perbandingan
tingkat keberberhasilan antara 2 alternatif atau lebih. Contoh keputusan
terprogram adalah, aturan umum penetapan harga pada industri rumah makan dimana
makanan akan diberi harga hingga 3 kali lipat dari direct cost.
·
Keputusan tidak terprogram
(nonprogrammed decision)
Keputusan ini belum ditetapkan
sebelumnya dan pada keputusan tidak terprogram tidak ada prosedur baku yang
dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Keputusan ini dilakukan
ketika organisasi menemui masalah yang belum pernah mereka alami sebelumnya,
sehingga organisasi tidak dapat memutuskan bagaimana merespon permasalahan
tersebut, sehingga terdapat ketidakpastian apakah solusi yang diputuskan dapat
menyelesaikan permasalahan atau tidak, akibatnya keputusan tidak terprogram
menghasilkan lebih sedikit alternatif keputusan dibandingkan dengan keputusan
terprogram selain itu tingginya kompleksitas dan ketidakpastian keputusan tidak
terprogram pada umumnya melibatkan perencanaan strategik.
3.3 Langkah-langkah Proses pengambilan
keputusan
3.4Manajer sebagai Pemimpin
Komponen
terpenting yang dilihat dari tanggung jawab seorang manajer adalah kepemimpinan
(leader ship) yang mengarahkan atau memberikan inspirasi ke pada orang lain
untuk meraih sasaran organisasi , kepemimpinan yang efektif sangat penting bagi keberhasilan organisasi,
banyak riset yang memfokuskan pada karakteristik seorang pemimpin yang,
pemimpin yang baik belum tentu memiliki kualitas yang sama, tetapi biasanya
mereka memiliki 3 karakter yaitu empati (kemampuan untuk menempatkan diri dalam
posisi orang lain, kesadaran diri sendiri, dan objektivitas dalam menghadapi
orang lain, namun banyak pemimpin besar memiliki karakter lain seperti
keberanian, kemampuan untuk mengilhami orang lain, penuh semangat, komitmen,
fleksibelitas inovatif dan kemauan untuk bereksperimen. Cara seseorang
menggunakan kekuatan untuk memimpin para karyawan menentukan gaya kepemimpinan.
Para peneliti mengidentifikasi serangkai gaya kepemimpinan berdasarkan tingkat
partisipasi karyawan yaitu :
Ø Kepemimpinan
otokratik(autocratic leadership)
Para pemimpin
otokratik membuat keputusan tanpa berkonsultasi dengan karyawan, kepemimpinan
ini mereka membuat keputusan
Ø Kepemimpinan
demokratis (democratic ledearship)
Kepemimpinan ini
melibatkan para karyawan untuk membuat keputusan, gaya kepemimpinan ini
berpusat pada kontribusi karyawan, para pemimpin demokratis akan delegasikan
tugas2, meminta saran dari karyawan dan mendorong partisipasi.
Ø Kepemimpinan
bebas kendali (free-rein ledearship)
Gaya
kepemimpinan ini percaya pada supervise minimal dan menyerahkan sebagian besar
keputusan pada bawahan
Ø penyerahan
wewenang(empowerment)
praktek dimana
para manajer memimpin para karyawan melalui pembagian kekuasaan, tanggung jawab
dan pengambilan keputusan
Kepemimpinan yang baik terbaik bergantung pada tiga unsur yaitu
pemimpin,bawahan dan situasi yang dihadapi. Beberapa pemimpin tidak cocok
dengan tingginya partisipasi para bawahan dalam pengambilan keputusan,sehingga
beberapa karyawan telah kehilangan kemampuan dan untuk bertanggung jawab. Dalam
dunia bisnis modern para pemimpin cenderung melibatkan karyawan dalam hal
pengambilan keputusan mengenai pekerjaan .
a.Budaya Perusahaan
Budaya
perushaan mengacu pada nilai-nilai, kepercayaan, dan prinsip yang dianut oleh
organisasi. Secara khusus hal ini dibentuk oleh pendiri peusahaan dan diperkuat
melalui program formal seperti pelatihan, ritual, dan seremonia serta melalui
diskusi informal di antara para karyawan . Budaya perusahaan dapat mempengaruhi
keberhasilan perusahaan karena dapat dijadikan salah satu keunggulan
kompetitif. Dalam sebuag organisasi yang memiliki budaya yang , setiap orang
mengetahui dan mendukung tujuan yang sama, namun perusahaan yang memiliki
budaya yang lemah atau terus-menerus berubah akan kehilangan arah tujuan yang
pasti. Untuk mencapai sasaran, perusahaan juga harus memberikan kerangka kerja
yang mengatur bagaimana para karyawan menyelesaikan tugas.
3.5 Struktur Organisasi
Fungsi
manajemen dalam hal pengorganisasian merupakan proses menggabungkan berbagai
sumber daya manusia dan bahan melalui struktur formal dari tugas dan wewenang.
Hasil dari pengorganisasian adalah sebuah organisasi(organization), yang dapat
didefenisikan sebagai sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai
tujuan bersama. Beberapa langkah yang tercangkup dalam proses pengorganisasian
yaitu
·
Menentukan aktivitas kerja khusus yang
diperlukan untuk mengimplementasikan rencana dan mencapai tujuan.
·
Mengelompokkan aktivitas kerja de dalam
pola logis atau struktur.
·
Menyerahkan aktivitas ke posisi dan
orang yang spesifik serta mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan.
·
Mengkoordinasikan aktivitas dari
kelompok dan individu yang berbeda.
·
Mengevaluasi hasil dari proses
pengorganisasian.
Proses
pengorganisasian harus menghasilkan struktur yang jelas, sehingga karyawan
mengetahui apa yang diharapkan dari pekerjaan yang dibebankan, kepada siapa
mereka melaporkan pekerjaannya, dan bagaimana pekerjaan mereka memberikan
sumbangan pada upaya perusahaan memenuhi sasaranya, untuk membantu karyawan
memahami pekerjaannya para manajer mempersiapkan suatu bagan organisasi
(organization chart) yaitu struktur perusahaan yang menjelaskan posisi dan
fungsi pekerjaan.
Contoh Bagan
Organisasi
3.6Departementalisasi
Merupakan
proses pembagian aktiftas pekerjaan dalam organisasi menjadi
berbagai unit pengaturan ini membuat para karyawan memiliki spesialisasi dalam
pekerjaan tertentu untuk mencapai kinerja yang efesien.
lima bentuk
utama dari departementalisa :
Ø Departementalisasi
produk
Bentuk ini
mengelola unit pekerjaan sesuai dengan produk dan jasa yang dijual oleh
perusahaan.
Ø Departementalisasi
geografis
Bentuk ini
mengelola unit pekerjaan sesuai dengan wilayah geografis dalam suatu Negara
atau untuk perusahaan multinasional sesuai dengan daerah di seluruh dunia.
Ø Departementalisasi
konsumen.
Beberapa
perusahaan yang menyediakan beragam produk dan jasa yang menargetkan berbagai
jenis konsumen mungkin memiliki struktur departementalisasi konsumen .
Ø Departementalisasi
fungsional
Beberapa perusahaan
yang mengelola unit pekerjaan sesuai dengan fungsi bisnis seperti
keuangan,pemasaran,sumberdaya manusia dan produksi.
Ø Departementalisasi
proses
Beberapa produk
dan jasa membutuhkan serangkaian proses pekerjaan sebelum siap di pasarkan.
3.7.Jenis Struktur Organisasi
Sebahagian besar
perusahaan mengimplementasikan empat struktur
Ø Organisasi
lini (line organization)
Merupakan
struktur organisasi tertua dan paling sederhana, menetapkan aliran kewenangan
langsung dari eksekutif puncak kepada para bawahannya. Organiasasi lini
menegaskan rantai komando (chain of command) yang jelas dan sederhana yaitu
hubungan yang menunjukan siapa yang memberi perintah dan kepada siapa harus
melaporkan pekerjaan yang telah dilakukan. Pengaturan ini mencegah terjadinya
penghindaran tanggung jawab. Namun, organisasi lini memiliki kelemahan
tersendiri, setiap menejer harus menerima tanggung jawab secara lengkap atas
sejumlah aktifitas dan mungkin tidak memiliki keahlian dalam setiap hal.
Ø Organisasi
Lini dan Staf
Organisasi
lini dan staf(line-and-staf organization) menggabungkan arus langsung
kewenangan dari sebuah organisasi lini dengan departemen staf yang melayani,dan
memiliki komunikasi langsung dengan para ahli atau spesialis memberi saran dan
mendukung departemen lini dengan departemen lini berpatisipasi secara langsung
dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi operasi inti organisasi.
Departemen staf mencakup hubungan perburuha, konsultasi hokum, riset dan
pengembangan, akuntasi, perpajakan, dan teknologi informasi.Menghilustrasikan
organisasi lini dan staf. Akuntansi, rekayasa (engineering) dan sumber daya
manusiamerupakan departemen staf yang mendukung kewenangan lini yang terdiri
dari manejer pabri, menejer produksi, dan supervisor.
Menejer
lini dan manejer staf sangat berbeda dalam hal hubungan kewenangan, seorang
manajer lini membentuk bagian dari garis kewenangan utama yang mengalir
diseluruh organisasi. Manajer lini juga berinteraksi secara langsung dengan
fungsi produksi, keuangan, atau pemasaran ,fungsi-fungsi tersebut untuk
menghasilkan dan memasarkan produk serta jasa. Seorang manajer staf memberikan
informasi, saran, atau bantuan teknis untuk membantu manajer lini. Para manajer
staf tidak memiliki kewenangan untuk memberikan perintah dari luar departemen
mereka atau memaksa para manajer lini untuk bertindak.
Ø Organisasi
Komite
Organisasi
Komite(committee organization) merupakan struktur yang menempatkan kewewenang
dan tanggung jawab secara bersama ditangan kelompok individu, bukan ditangan
seorang manajer. Model ini merupakan bagian dari struktur lini dan staf
regular. Beberapa perusahaan mengimplementasikan konsep komite dimana dua atau
lebih eksekutif secara bersama-sama melaksanakan tugas seorang CEO, dan tidak
membebankan tugas tersebut ke puncak individu tertentu.
Komite
ini juga bekerja dibidang lain seperti pengembangan produk baru, komite untuk
pengembangan produk baru mungkin terdiri dari para menejer divisi, seperti
akuntansi, rekayasa, keuangan, manufaktur, pemasaran, dan riset. Komite
tersebut biasanya bias memperbaiki perencanaan dan moral karyawan karena
keputusan yang diambil akan mencerminkan pertimbangan atau masukan dari divisi
yang berbeda,namun komite cenderung bertindak lambat serta konservatif, dan
mereka sering kali membuat keputusan dengan melakukkan kompromi untuk mencegah
timbulnya konflik karena perbedaan kepentingan, dan bukan didasarkan atas
alternative terbaik.
Ø Organisasi
Matriks
Beberapa
organisasi yang sedang berkembang menerapkan struktur matriks atau manajemen
proyek (matrix, or project management, structure). Struktur ini menghubungan
para karyawan divisi yang berbeda dalam oganisasi untuk bekerja sama
menyelesaikan proyek tertentu. Seperti struktur komite, structure matriks
merupaksn bagian dari struktur lini dan staf.
Kewenangan
Lini dan kewenangan staf
|
|||||
Kewenangan staf
Menunjukan struktur matriks untuk proyek
tertentu, manejer proyek membentuk kelompok karyawan dari bidang fungsional
yang berbeda. Para karyawan ini memiliki ikatan dalam struktur lini dan staf
seperti ditunjukkan oleh garis putih vertical. Garis hitamhorizontal
menunjukkan para karyawan juga merupakan anggota tim proyek. Setelah proyek
selsai para karyawan kembali ke pekerjaannya semula.
Dalam
struktur matriks, setiap karyawan melapor kepada dua manajer-manajer lini dan
manajer proyek. Karyawanan yang terpilih untuk menyelesaikan proyek khusus,
seperti pengembangan produk baru, akan menerima instruksi dari seorang manajer
proyek tetapi mereka tetrap sebagai karyawan didepartemen fungsional mereka .
istiilah matriks digunakan karena terjadinnya persilangan kewenangan antara
garis horizontal dan vertical.
Manfaat
utama struktur matriks adalah adanya fleksibelitas untuk menyesuaikan diri
terhadap perubahan lingkungan dan kemampuan untuk memfokuskan sumber daya pada
saat terjadinnya masalah utama atau pengembangan produk baru, disamping itu
struktur ini juga memberikan kesempatan kepada para karyawan untuk menunjukkan
kreativitas dan inisiatif, yang tidak ditemui dipekerjaan regular mereka. Namun
menyatukan keahlian para ahli dari berbagai departemen menjadi tim yang solid
merupakan tantangan tersendiri
BAB. III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sistem Informasi Manajemen
Sumber Daya Manusia adalah sebuah sistem yang mendukung proses pengambilan
keputusan dengan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan. Informasi yang
disediakan merupakan berbagai informasi mengenai pegawai dalam sebuah organisasi
atau perusahaan. Sistem informasi sumber daya manusia sangat penting dalam
suatu perusahaan, karena kesuksesan suatu perusahaan salah satunya ditentukan
oleh kualitas sumber daya manusia yang terdapat dalam perusahaan tersebut.
Kegiatan utama Sumber Daya
Manusia adalah perekrutan dan peneerimaan, pendidikan dan pelatihan, manajemen
data, serta penghentian dan administrasi tunjangan.
Sistem Informasi Sumber Daya
Manusia terdiri dari Subsistem input (Sistem Informasi Akuntansi, Subsistem
penelitian SDM, dan Subsistem Intelijen SDM), database, dan Subsistem output
(Subsistem Angkatan Kerja, Subsistem Perekrutan, Subsistem Manajemen Angkatan
Kerja, Subsistem Kompensasi, Subsistem Tunjangan, dan Subsistem Pelaporan
Lingkungan)
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_sumber_daya_manusia”
portalHR – www.portalhr.com
portalHR – www.portalhr.com
Laudon, Keneth C.2004.Sistem Informasi Manajemen.Andi:Yogyakarta
0 comments:
Post a Comment