BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Dalam
kehidupan sekarang ini istilah buku besar keuangan dalam perusahaan tidaklah asing.
Karena peranan buku besar keuangan sangat besar dalam menentukan stabilitas perusahaan dalam menjalankan kegiatannya.
Buku besar sangat diperlukan untuk mencatat transaksi yang memiliki banyak
jenis sehingga diperlukan formulir-formulir atau kartu khusus.
Transaksi
tersebut digunakan untuk mencatat penambahan atau pengurangan, tiap-tiap jenis
aktiva/harta, utang, modal, pendapatan, dan beban. Formulir-forrmulir tadi
dapat dibuat dalam bentuk kartu atau lembaran kertas yang disebut akun atau rekening.
Kumpulan akun yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan disebut buku
besar (general ledger). Yang menjadi permasalahan adalah pihak perusahaan yang
masih mencatat setiap akun dan menyusun buku besar keuangan dengan menggunakan
sistem manual.
Padahal
cara ini tidaklah efektif dan efisien untuk perusahaan berkembang. Pihak perusahaan
perlu melakukan suatu analisis dan perhitungan terhadap risiko yang diterima
oleh perusahaan jika terus menggunakan sistem manual, disamping persaingan
perusahaan yang sangat ketat.
1.2 Identifikasi Masalah
1. Apakah pengertian dari Buku Besar dan apa saja yang berkaitan dengan Teori Buku Besar?
2. Apakah pengertian dari Siklus Buku Besar dan Laporan Keuangan dan apa saja yang berkaitan dengan Teori Siklus Buku Besar dan Laopran Keuangan?
3. Apakah pengertian dari Laporan keuangan dan apa saja yang berkaitan dengan Laporan Keuangan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan hal yang berhubungan dengan Teori Buku Besar
2. Untuk mengetahui pengertian dan hal yang berhubungan dengan Siklus Buku Besar dan Laporan Keuangan.
3. Untuk mengetahui pengertian dan hal yang berhubungan dengan Laporan Keuangan
.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian
Buku Besar
Buku besar adalah buku yang memuat kumpulan perkiraan-perkiraan
yang saling berhubungan serta mengikhtisarkan pengaruh transaksi terhadap
perubahan aktiva, kewajiban dan modal perusahaan. Banyaknya perkiraan buku besar yang
dibutuhkan oleh perusahaan berbeda-beda, tergantung kepada keuangan dan kekayaan
perusahaan, volume transaksi, serta informasi yang diinginkan. Dalam suatu
proses pembukuan, setelah pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum,
selanjutnya transaksi tersebut di catat ke dalam buku besar yaitu dengan cara
memindahbukukan jumlah-jumlah yang ada pada jurnal ke dalam buku besar yang
sesuai, kegiatan pembukuan ini dinamakan memposting.
a.
Klarifikasi
Buku Besar
Klarifikasi Buku Besar yang
dipergunakan dalam perusahaan adalah :
1. Buku Besar
Umum sering disebut juga buku besar induk, yaitu semua perkiraan yang ada dalam
suatu periode tertentu seperti kas, piutang usaha, persediaan utang usaha dan
modal. Perkiraan-perkiraan ini saling berdiri sendiri dan berfungsi
mengikhtisarkan pengaruh transaksi terhadap perubahan aktiva, kewajiban dan
modal perusahaan.
2. Buku Besar
Pembantu sering disebut juga buku tambahan, yaitu sekelompok rekening yang
khusus mencatat perincian piutang usaha dan utang usaha yang berfungsi member
informasi yang lebih mendetail.
Buku Besar
Pembantu terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Buku Besar
Pembantu Piutang Usaha sering disebut juga buku piutang yang disediakan khusus
untuk merinci langganan kredit, kepada siapa sajakah perusahaan melakukan
transaksi penjualan kredit, dimanakah alamatnya dan berapakah jumlahnya. Dalam
buku piutang, keadaan tagihan kepada tiap langganan dicatat dalam daftar-daftar
tersendiri. Perubahan piutang dagang secara keseluruhan dicatat pada
perkiraan piutang dagang di buku besar umum, sebagai perkiraan induk. Sedangkan
perubahan kepada masing-masing langganan dicatat pada perkiraan masing-masing
dalam perkiraan buku besar pembantu piutang.
b. Buku Besar
Pembantu Utang sering disebut juga buku utang. Buku ini disediakan khusus untuk
mencatat masing-masing pemasok secara terperinci yang banyaknya ditentukan oleh
banyaknya pemasok yang memberikan pinjaman kredit, baik berupa barang dagangan
maupun aktiva lainnya. Seperti halnya dalam buku piutang, dalam buku utang pun
keadaan utang pada setiap pemasok dicatat dalam daftar-daftar tersendiri.
Perubahan utang secara keseluruhan dicatat pada perkiraan utang dagang dalam
buku besar umum. Sedangkan perubahan kepada masing-masing pemasok, dicatat pada
perkiraan masing-masing dalam buku besar pembantu.
b.
Manfaat
penyusunan Buku Besar
Buku besar
memiliki beberapa manfaat diantaranya
adalah Buku Besar dapat mempermudah dalam pemberian informasi kepada pihak
tertentu misalnya pimpinan perusahaan. Contohnya ketika pemimpin perusahaan
bertanya berapa saldo kas sekarang? Maka karyawan dapat menjawabnya dengan
pasti setelah melihat buku besar. Kegunaan buku besar yang lainnya adalah
menjadi sumber penyusunan neraca saldo pada periode tertentu. Setelah
mengetetahui pengertian dan manfaat buku besar maka selanjutnya perlu juga
mengetahui format buku besar.
c. Bentuk Buku Besar
Bentuk Buku Besar yang biasa digunakan adalah :
1. Bentuk T (T account) Bentuk buku besar ini adalah yang paling sederhana dan hanya berbentuk seperti huruf T besar. Sebelah kiri menunjukan sisi Debet dan sebelah kanan menunjukan sisi Kredit. Nama akun diletakan di kiri atas dan kode akun diletakan di kanan atas. Contoh buku besar bentuk T :
Nama Akun : Kas
Kode : 101
2. Bentuk Skontro; Buku besar bentuk skontro biasa
disebut bentuk dua kolom. Skontro artinyasebelah menyebelah(dibagi dua) yaitu
sebelah debet dan sebelah kredit. Contoh buku besar skontro :
Nama Akun : Utang Usaha
Kode : 201
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Kredit
|
|
3. Bentuk
staffle (berkolom saldo tunggal)
Bentuk ini digunakan
jika diperlukan penjelasan dari transaksi yang realtif banyak. contohnya
dibawah ini :
4. Bentuk
Staffle berkolom saldo rangkap
Bentuk ini hamper sama
dengan bentuk kolom saldo tunggal. Hanya perbedaannya kolom saldo dibagi dua
kolom yaitu kolom debet dan kolom kredit, contohnya di bawah ini :
d. Posting ke buku besar
Pencatatan ke dalam Buku Besar (Posting)
Pencatatan saldo awal dari data neraca awal (jika perusahaan sudah berdiri sebelum periode bersangkutan). Rekening yang ada di sisi debet neraca dicatat sebagai saldo debet dan rekening yang di sisi kredit neraca dicatat sebagai saldo kredit. Pencatatan tanggal terjadinya transaksi yang diambilkan dari tanggal transaksi pada jurnal, ke kolom tanggal rekening buku besar yang bersangkutan. Pencatatan keterangan yang diambilkan dari keterangan/uraian dari jurnal ke kolom keterangan pada rekening buku besar yang bersangkutan.Pencatatan jumlah debet dalam jurnal ke kolom debet rekening yang bersangkutan, dan mencatat jumlah kredit dalam jurnal ke kolom kredit rekening yang bersangkutan. Pencatatan nomor halaman jurnal ke kolom referensi (Ref) rekening buku besar yang bersangkutan Jika rekening dalam jurnal sudah dibukukan ke dalam rekening buku besar, di kolom referensi jurnal dicatat nomor kode rekening yang bersangkutan. Jika digunakan rekening yang berbentuk tiga kolom atau empat kolom, carilah saldonya dengan cara membandingkan antara jumlah saldo dengan pencatatan transaksi tersebut. Pencatatan debet akan menambah saldo debet atau mengurangi saldo kredit, sedangkan pencatatan kredit akan mengurangi saldo debet atau menambah saldo kredit.
Sebagai contoh pada tanggal 1 Juli 2006 cleaning service Khrisna menerima uang tunai sebesar Rp 30.000.000,00 sebagai setoran investasi Khrisna dalam perusahaannya. Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal umum sebagai berikut :
contoh pada tanggal 25 September 2014 cleaning service Heny menerima uang tunai sebesar Rp 30.000.000,00 sebagai setoran investasi Khrisna dalam perusahaannya. Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal umum sebagai berikut :
Jurnal Umum
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
|
2014
|
|||||
September
|
25
|
Kas
|
Rp 30.000.000,00
|
||
Modal Heny
|
Rp 30.000.000,00
|
Jurnal Umum Hal
1
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Debet
|
Kredit
|
|
2014
|
|||||
September
|
25
|
Kas
|
111
|
Rp 30.000.000,00
|
|
Modal Heny
|
311
|
Rp 30.000.000,00
|
Arus Kas No.111
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Kredit
|
Debet
|
Kredit
|
|
September
|
25
|
Posting
|
JU-1
|
-
|
Rp 30.000.000,00
|
-
|
Akun Modal Khrisna No.311
Tanggal
|
Keterangan
|
Ref
|
Kredit
|
Debet
|
Kredit
|
|
September
|
25
|
Posting
|
JU-1
|
-
|
Rp 30.000.000,00
|
-
|
e. Teknik Pengkodean Buku
Besar
Pengkodean
kolom Reff dalam Buku Besar diambilkan dari Buku
Jurnal pada saat transaksi dipindahkan ke Buku
Besar, atau dengan kata lain bahwa pemberian kode di buku besar dilakukan saat
posting dilakukan. Misalnya dalam kolom referensi (Ref) Buku Jurnal ditulis
nomor 111 dan 311.
Artinya data yang bersangkutan sudah dipindahkan ke dalam buku besar akun nomor 111 dan 311.
Dalam buku
besar akun yang di debit (Kas) dalam
kolom referens ditulis JU-1 artinya data
yang bersangkutan diposting dari Jurnal Umum halaman.
Demikian pula untuk akun yang di kredit.
2.2.
Siklus
Buku Besar dan Laporan keuangan
Sistem Informasi Akuntansi memiliki beberapa sistem-sistem
bagian (sub-system) yang berupa siklus-siklus akuntansi. Siklus akuntansi
menunjukkan prosedur akuntansi mulai dari sumber data sampai ke proses
pencatatan/pengolahan akuntansinya. Siklus akuntansi dibagi menjadi:
1. Siklus pendapatan
2. Siklus pengeluaran
3. Siklus produksi
4. Siklus manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
5. Siklus buku besar dan laporan keuangan
Siklus Pendapatan
merupakan prosedur pendapatan dkimulai dari bagian penjualan otorisasi kredit,
pengambilan barang, penerimaan barang, penagihan sampai dengan penerimaan kas.
Siklus pengeluaran kas merupakan prosedur pengeluaran kas mulai dari proses
pembelian sampai ke proses pembayaran. Siklus konversi merupakan siklus
produksi mulai dari bahan mentah sampai ke barang jadi. Siklus manajemen Sumber
Daya Manusia melibatkan prosedur penggajian. Siklus buku besar dan pelaporan
keuangan berupa prosedur pencatatan dan perekaman ke jurnal dan buku besar dan
pencetakan laporan-laporan keuangan yang datanya diambil dari buku besar.
Hubungan antar siklus-siklus akuntansi dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Hubungan Siklus-Siklus Akuntansi Keuangan Sistem
Informasi Akuntansi
1.
Siklus Pendapatan dan penerimaan
Siklus
pendapatan dan penerimaan terdiri dari berebagi sistim yang mencatat penjualan
barang/jasa, penerimaan dan mencatat transfer pembayaran
dari pelanggan (lihat bagan berikut).
Gambar 2.
Siklus Pendapatan dan Penerimaan
Di bagian atas: Rincian barang/jasa yang terjual, harga,
termin kredit (jika penjualan kredit) dituangkan ke dalam sebuah dokumen yang
disebut “Nota Penjualan” (Sales Invoice/Invoice saja). Semua penjualan dicatat
ke dalam 2 buah daftar, yaitu: “Buku Penjualan” (Sales Journal) dan “Daftar
Piutang” (Accounts Receivable).
Di bagian bawah: Ketika pelanggan membayar, maka perusahaan membuat slip yang disebut dengan “Slip Setoran (deposit slip)”. Disamping membuat slip setoran, perusahaan juga menerbitkan selembar bukti “Penerimaan Kas/Cek” (Cash/Check Receipt) yang akan menjadi dokumen pendukung dalam melakukan pencatatan di dalam “Buku Kas” sebagai penambah jumlah kas, sekaligus di dalam “Daftar Piutang (Account Receivables) sebagai pengurang nilai piutang (tagihan).
Di bagian bawah: Ketika pelanggan membayar, maka perusahaan membuat slip yang disebut dengan “Slip Setoran (deposit slip)”. Disamping membuat slip setoran, perusahaan juga menerbitkan selembar bukti “Penerimaan Kas/Cek” (Cash/Check Receipt) yang akan menjadi dokumen pendukung dalam melakukan pencatatan di dalam “Buku Kas” sebagai penambah jumlah kas, sekaligus di dalam “Daftar Piutang (Account Receivables) sebagai pengurang nilai piutang (tagihan).
Jika kita
perhatikan sekali lagi, maka terlihat jelas bahwa ujung dari proses penjualan
dan penerimaan pembayaran menuju ke satu titik yaitu: Daftar Piutang (Accounts
Receivable) yang tiada lain adalah daftar tagihan. Saat perusahaan melakukan
penjualan kredit, saldo dalam daftar ini akan bertambah. Sebaliknya saat
menerima pembayaran, nilainya berkurang.
Di dalam
perusahaan manapun, alur proses penjualan, penerimaan kas dan daftar piutang
disebut sebagai “Siklus Pendapatan” (Revenue Cycle). Dua dokumen
terpenting dalam siklus ini adalah: nota penjualan (bukti penjualan ke
pelanggan) dan slip setoran (bukti bahwa pembayaran telah di setorkan ke bank
atau kas perusahaan).
2. Siklus Pengeluaran
Tujuan
umum diselenggarakan siklus pengeluaran adalah:
a.
Barang yang dibeli adalah yang dibutuhkan perusahaan
b.
Barang diterima sesuai dengan pesanan dan dlm kondisi baik
c.
Melindungi barang sampai dengan saat digunakan
d.
Faktur pembelian barang atau jasa sudah benar dan sah
e.
Mencatat dan mengklasikan biaya dengan teliti dan segera
f.
Membukukan
kewajiban dan pembayaran kas ke rekening utang dagang
g.
Menjamin
bahwa semua pembayaran telah Diotorisasi
h.
Mencatat
dan mengklasifikasikan pembayaran kas dengan teliti dan segera
i.
Menyiapkan
berbagai dokumen dan laporan yang berhubungan dengan pengadaan barang dan jasa
Dalam pembelian barang,
meliputi fungsi:
a.
Menentukan
kapan memerlukan barang
b.
Memesan
dan membeli barang
c.
Menerima
dan menyimpan barang
d.
Memastikan
kebenaran pencatatan utang
e.
Menyiapkan
pembayaran kas
f.
Memindah
bukukan catatan transaksi ke buku besar
g.
Menyiapkan
berbagai laporan keuangan dan laporan manajemen yang diperlukan
Gambar 3.
Bagian Yang Terlibat
Gambar
4.Siklus Pengeluaran Belanja
3.
Siklus
produksi
Aktivitas Siklus Produksi
Siklus
Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait
yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.
-
Aktivitas-Aktivitas
Siklus Produksi
-
Informasi
akuntansi biaya yang akurat dan tepat waktu merupakan input penting dalam keputusan
mengenai hal-hal berikut ini :
-
Bauran
produk
-
Penetapan
harga produk
-
Alokasi
dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau membeli)
-
Manajemen
Biaya
-
Ada empat
aktivitas dasar dalam siklus produksi :
-
Perancangan
Produk
-
Perencanaan
dan Penjadwalan
-
Operasi
Produksi
-
Akuntansi
Biaya
Gambar 5.
Siklus Produksi
Perancangan
Produk (Aktivitas 1)
-
Langkah
pertama dalam siklus produksi adalah Perancangan produk.
-
Tujuan
aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenugi permintaan dalam
hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya produksi.
Perencanaan dan Penjadwalan (aktivitas 2)
-
Langkah
kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan.
-
Tujuan
dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk
memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa
menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.
Operasi Produksi (Aktivitas 3)
-
Computer-Integrated
Manufacturing (CIM) adalah penggunaan berbagai bentuk TI dalam proses produksi,
seperti robot dan mesin yang dikendalikan oleh kompute, untuk mengurangi biaya
produksi.
-
Setiap
perusahaan membutuhkan data mengenai 4 segi berikut ini dari operasi
produksinya :
o
Bahan
baku yang digunakan
o
Jam
tenaga kerja yang digunakan
o
Operasi
mesin yang dilakukan
o
Serta
biaya overhead produksi lainnya yang terjadi
Akuntansi Biaya (Aktivitas 4)
-
Langkah
terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya.
-
Apakah
tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya itu ?
o
Untuk
memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja
dari operasi produksi
o
Memberikan
data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam menetapkan harga
serta keputusan bauran produk.
o
Mengumpulkan
dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung persediaan serta nilai
harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan.
Pengendalian: Tujuan, Ancaman, dan Prosedur
-
Fungsi
kedua dari SIA dirancang dengan baik adalah untuk memberikan pengendalian yang
cukup untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan tersebut terpenuhi :
o
Semua produksi
dan perolehan aktiva tetap diotorisasi dengan baik.
o
Persediaan
barang dalam proses dan aktiva tetap dijaga keamanannya.
o
Semua
transaksi siklus produksi yang valid dan sah akan dicatat.
-
Apakah
ancaman-ancamannya ?
o
Transaksi
yang tidak diotorisasi
o
Pencurian
atau pengrusakan persediaan dan aktiva tetap
o
Kesalahan
pencatatan dan posting
o
Kehilangan
data
o
Masalah
tidak efisien dan pengendalian kualitas
-
Apakah
prosedur pengendalian itu ?
o
Ramalan
penjualan yang akurat dan catatan persediaan
o
Otorisasi
produksi
o
Larangan
akses ke program perencanaan produksi dan ke dokumen pesanan produksi yang
kosong
o
Tinjauan
dan persetujuan biaya aktiva modal
Kebutuhan Informasi dan Prosedur
-
Fungsi
ketiga dari SIA adalah untuk memberikan informasi yang berguna untuk mengambilan
keputusan.
-
Dalam
siklus produksi, informasi biaya adalah dibutuhkan oleh para pemakai internal
dan eksternal.
-
Tradisional,
kebanyakan sistem akuntansi biaya awalnya telah didesain untuk memenuhi
permintaan pelaporan keuangan.
4.
Siklus
Penggajian/SDM
Aktifitas
SDM
-
Perekrutan
dan mempekerjakan
-
Pelatihan
-
Job tugas
-
Kompensasi (gaji)
-
Evaluasi
kinerja
-
Discharge karyawan, karena sukarela atau disengaja terminasi
Gambar 6.
Siklus Penggajian
Aktivitas Siklus Penggajian
-
Perbarui
File Induk Penggajian
-
Perbarui
Tarif dan Pemotongan pajak
-
Validasi
Data Waktu dan Kehadiran
-
Mempersiapkan
Penggajian
-
Membayar
Gaji
-
Hitung
Kompensasi dan Pajak yang Dibayar Perusahaan
-
Keluarkan
Pajak Penghasilan dan Potongan dan Lain-Lain
5.
Siklus
Buku Besar Dan Laporan Keuangan
Sistem
pemprosesan transaksi dalam perusahaan dapat dilakukan secara manual maupun
komputerisasi.Dua system pemprosesan tersebut akan mempengaruhi
input,proses,output,menejemen data dan pengendaliannya.
a.
Sistem
pemprosesan transaksi secara manual
Transaksi secara manual dimulai dari dokumen sumber transaksi akan dicatat dalam jurnal khusus dan jurnal umum sesuai dengan tipe transosesmpraksinya.
Transaksi secara manual dimulai dari dokumen sumber transaksi akan dicatat dalam jurnal khusus dan jurnal umum sesuai dengan tipe transosesmpraksinya.
b.
Sistem
pemprosesan transaksi berkomputerisasi
Sistem pemprosesan transaksi terkomputerisasi pada dasarnya memiliki proses yang sama dengan system pemprosesan transaksi secara manual.
Sistem pemprosesan transaksi terkomputerisasi pada dasarnya memiliki proses yang sama dengan system pemprosesan transaksi secara manual.
Beberapa
keuntungan pemprosesan transaksi terkomputerisasi dibandingkan dengan
pemprosesan transaksi secara manual antara lain :
a.
Data
transaksi dapat dimasukan melalui alat elektronik dan disimpan dalam media megnetik
dari pada disimpan dalam dokumen hardcopy.
b.
Data
transaksi dapat diverifikasi dengan program edit checks tanpa harus melibatakan
tenaga manusia untuk mendeteksi adanya kesalahan.
c.
Penambahan
data dapat dilakukan dengan mudah dan transaksi dapat didentifikasi dengan
cepat.
d.
Transaksi
dapat diposting dengan cepat kedalam buku besar.
e.
Pemprosesan
transaksi dan pembuatan neraca saldo dapat dilakukan dengan cepat.
f.
Laporan
keuangan dan laporan lainnya dapat dibuat kapan saja tanpa harus menunggu
sampai akhir periode.
g.
Dapat
menampilkan jurnal dan buku besar sebagai gambaran dari transaksi yang terjadi.
h.
Laporan
dapat disiapkan dengan cepat dan mudah yang telah disimpan dalam computer.
i.
Dapat
dibuat dengan cepat laporan dan analisis untuk manajer dari data yang telah
disiapkan dalam computer.
Gambar
8.Siklus Buku Besar
2.3. Pengertian Laporan
Keuangan
Laporan keuangan yg
sebenar merupakan produk akhir dari proses atau kegiatan akuntansi dalam satu
kesatuan. Proses akuntansi dimulai dari pengumpulan bukti-bukti transaksi yg
terjadi sampai pada penyusunan laporan keuangan. Proses akuntansi tersebut
harus dilaksanakan menurut cara tertentu yg lazim dan berterima umum serta sesuai dgn standar akuntansi keuangan.
Menurut
PSAK (2004) tujuan laporan keuangan utk
tujuan umum adl menyediakan informasi yg menyangkut posisi keuangan suatu
perusahaan yg bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi serta menunjukkan kinerja yg telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan
sumber-sumber daya yg dipercayakan kepadanya.
Dalam
rangka mencapai tujuan tersebut suatu laporan keuangan menyajikan informasi
mengenai perusahaan meliputi:
1. Aktiva
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan
5. Arus kas
Informasi
tersebut di atas beserta informasi lain yg terdapat dalam catatan laporan
keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan khusus
dalam hal waktu dan kepastian diperoleh kas dan setara kas.
Jenis-jenis
Perusahaan Dan Laporan keuangan
A.
Jenis-Jenis
Perusahaan
Perusahaan dapat digolongkan menurut jenis operasi dan badan hukumnya
sebagai berikut ini:
Menurut
Oprasinya
1. Perusahan Jasa
Perusahaan jasa tidak menjual produk
yang nyata bisa anda pegang atau bawa pulang, tetapi produknya berbentuk pelayanan
yang dapat anda nikmati, anda rasakan manfaatnya, dan anda rasakan adanya
kepuasan terhadap pelayanan tersbut
Contoh : Garuda indonesia, Telkomsel, Bank BCA
2. Pabrikan
Perusahaan
Pabrikan adalah perusahaan pabrikan yang mengubah input dasar menjadi produk
bagi pelanggan.
Contoh
: Indofood, Astra Indonesia, Indofarma, Dirgantara Indonesia dll
3. Perusahaan
Dagang
Perusahaan
dagang tidak mengadakan perakitan atau perubahan terhadap produk, tetapi mereka
membeli produk jadi untuk dijual kembali tanpa mengubahnya.
Contoh
: Hypermart, Carrefour, Supermarket dll.
Menurut
Badan Hukumnya
1.
Perusahaan Perseorangan, adalah perusahaan yang dimiliki oleh seseorang yang
mempunyai tanggung jawab penuh terhadap seluruh kekayaaan (aktiva) dan seluruh
kewajiban perusahaan.
2.
Persekutuan firma (Fa), adalah perusahaan yang modalnya dimiliki oleh dua orang
atau lebih yang bersama-sama menjalankan perusahaan dibawah satu nama
perusahaan. Para sekutu dalam sebuah firma bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap utang piutang perusahaan. Persekutuan firma didirikan dengan sebuah
surat pernjanjian otentik yang dibuat dihadapan notaris.
3.
Persekutuan Komanditer
(CV atau Commanditaire Vennootschap), adalah suatu perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau
lebih yang sekutu-sekutunya terdiri atas sekutu diam/pasif(sekutu komanditer)
dan sekutu usaha/aktif (sekutu Komplementer). Sekutu diam adalah sekutu
yang tidak turut serta dalam menjalankan perusahaan dan tanggung jawabnya
terbatas pada jumlah modal yang diikut sertakanya. Sekutu usaha (sekutu
aktif) adalah sekutu yang turut serta dalam menjalankan perusahaan dan
bertanggung jawab sepenuhnya dengan kekayaan mereka masing-masing atas
utang-piutang perusahaan.
4.
Perseroan Terbatas (PT),
adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan yang modalnya terbagi
atas saham-saham.
5.
Koperasi,
badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatanya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan
memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
B.
Pengertian dan guna
laporan keuangan
Didalam prinsip-prinsip akuntansi indonesia dieterangkan
bahwa laporan keuangan ialah neraca dan perhitungan rugi laba serta segala
keterangan-keterangan yang dimuat dalam lampiran-lampirannya, antara lain
laporan sunber dan penggunaan dana-dana.
Pada umumnya yang menjadi unsur utama dari laporan keuangan
terdiri atas neraca, laporan laba rugi yang dilengkapi dengan laporan perubahan
modal dan lain-lainya.
1. Neraca
Neraca adalah
laporan mengenai harta, hutang dan modal suatu perusahaan pada saat tertentu yang
disusun secara sistematis.
2. Laporan Laba-Rugi
Yaitu laporan yang menyajikan besarnya pendapatan dan beban
selama periode akuntansi tertentu. Dengan demikian akan terlihat besarnya laba
atau rugi perusahaan pada periode akuntansi bersangkutan dengan membandingkan
jumlah pendapatan dengan beban.
3. Laporan Perubahan Modal
Dalam laporan ini akan terlihat pertambahan atau pengurangan
modal dari awal periode ke akhir periode akuntansi. Laporan ini menyajikan
modal awal, investasi tambahan, saldo laba/rugi, pengambilan prive dan modal
akhir.
4. Laporan Aliran Kas
Laporan aliran kas adalah laporan keuangan yang menyediakan
informasi mengenai arus kas masuk dan kas keluar dari aktifitas operasi,
investasi, dan pendapatan dalam suatu periode akuntansi.
Laopran aliran kas bertujuan :
a. Penerimaan dan pengeluaran kas suatu entitas selama satu
periode akuntansi tertentu, dan
b. Aktivitas operasi, investasi, dan pendanaannya selama periode
akuntansi tersebut
C.
LAPORAN NERACA
1.
Pengelompokan Pos-pos
Neraca (Rill Account)
a.
Aktiva (Asset)
Aktiva adalah semua milik (kekayaan) perusahaan baik yang
berwujud maupun yang tidak berwujud yang dapat dinilai dengan uang. Pada
umumnya aktiva dapat dibagi menjadi lima golongan yaitu : Aktiva Lancar
(Current Assets), Investasi Jangka Panjang(Long Term Investment), Aktiva Tetap
(Fixed Assed), Aktiva Tidak berwujud (Intangible Assets), Aktiva Lain-lain
(Other Asset).
-
Aktiva
Lancar (Current Asset)
Adalah uang tunai dan aktiva lain yang diharapkan dapat
dicairkan menjadi uang tunai dalam jangka waktu satu tahun atau kurang melalui
operasi normal perusahaan. Yang termasuk dalam aktiva lancar adalah sebagai
berikut :
o
Kas
(Cash) adalah semua uang tunai dan surat berharga yang berfungsi sebagai uang
tunai yangdisimpan dibank dan setiap saat dapat diambil.
o
Surat
berharga/efek (Marketable Securities) adalah surat berharga berupa saham dan
obligasi yang dapat diperjual belikan melalui bursa.
o
Piutang
Usaha (Account Receivable) adalah tagihan kepada pihak lain tanpa perjanjian
tertulis yang pelunasanya dalam jangka pendek (kurang dari satu tahun).
o
Wesel
Tagih (Note receivable) adalah tagihan kepada pihak lain yang disertai
perjanjian tertulis yang pelunasannya dalam jangka pendek.
o
Perlengkapan
(Office Supplies) adalah barang yang dipergunakan untuk kegiatan perusahaan
yang habis terpakai dalam jangka kurang dari satu tahun. Contohnya alat tulis,
kertas perangko.
o
Beban
dibayar di muka (Prepayment) adalah beban yang telah dikeluarkan tetapi belum
diterima manfaatnya atau belum menjadi kewajiban. Contohnya, sewa dibayar
dimuka dan bunga dibayar di muka.
o
Pendapatan
yang akan diterima adalah pendapatan atas pekerjaan yang telah diselesaikan,
tetepi belum diterima pembayarannya.
o
Persediaan
barabg dagang (Inventory) adalah barang dagangan yang diperjual-belikan.
-
Investasi Jangka
Panjang (Longterm Investment)
adalah investasi yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan
menjadi uang kas dalam operasi normal perusahaan atau dalam waktu satu tahun.
Yang termasuk Investasi jangka panjang antara lain : Penanaman Modal dalam Saham,
Penanaman Modal dalam Obligasi, Penanaman modal dalam bentuk dana.
-
Aktiva Tetap (Fixed
Assets)
adalahAktiva berwujud yang dipergunakan dalam operasi
perusahaan yang mempunyai umur ekonomi lebih dari satu tahun atau yang sifatnya
relatif tetap. Yang termasuk golongan aktiva tetap, anatara lain kendaraan,
peralatan kantor, mesin-mesin, gedung dan tanah yang digunakan untu lokasi
usaha. Aktiva tetap dalam penggunaanya secara bertahap akan menyusut atau
berkurang nilai kegunaanya, kecuali tanah.
-
Aktiva tidak berwujud
(Intangible assets)
adalah aktiva yang berupa hak-hak istimewa atau posisi yang
menguntungkan perusahaan dalam memperoleh pendapatan. Yang termasuk aktiva
tidak berwujud adalah :
o
Hak
Paten adalah hak tunggal yang diberikan oleh pemerintah melalui Direktorat
Paten, departemen kehakiman kepada seseoarang atau badan untuk menggunakan
penemuan baru. Contohnya, Penemuan Produk dan Formula.
o
Hak
Cipta adalah hak tunggal yang diberikan oleh pemerintah kepada sesorang atau
badan untuk memeperbanyak dan menjual hasil karya seni atau intelektual.
Contohnya, menulis buku dan mencipta lagu.
o
Hak
Merek adalah hak tunggal yang diberikan pemerintah kepada seseorang atau badan
untuk menggunakan cap, nama, logo, lambang atau merk usaha.
o
Frinchise
(Waralaba) adalah suatu pengaturan perjanjian yang menyatakan seseorang pemilik
bisnis (Franchisor) memperbolehkan pemilik bisnis lain (Franchisee) memakai
merk dagangannya atau hak ciptanya dalam kondisi tertentu. Contohnya,
Mc-Donald’s, KFC, Es-Teller 77 dan Texas Chicken.
o
Goodwill
adalah suatu aktiva tak berwujud yang terkait pada suatu perusahaan tertentu
sebagai hasil faktor-faktor yang menguntungkan. Seperti lokasi, keunggulan
produk, nama baik, dan keahlian manajerial.
-
Aktiva Lain-lain (Other
Assets) adalah aktiva yang
tidak dapat dikelompokkan kedalam kriteria di atas, antara lain mesin yang
tidak diapakai atau tanah yang tidak menjadi tempat usaha.
b.
Kewajiban (Liabilities)
Kewajiban adalah keharusan membayar kepada pihak lain dalam
jangka waktu tertentu. Kewajiban dibagi menjadi dua golongan yaitu Kewajiban
lancar dan kewajiban jangka panjang.
-
Kewajiban Lancar
(Current Liabilities) adalah kewajiban yang harus dibayar kepada pihak lain
dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Yang termasuk kewajiban lancar
adalah sebagai berikut :
o
Utang
Usaha (Account Payable) adalah hutang jangka pendek yang tidak disertai
perjanjian tertulis. Contohnya, transaksi pembelian dengan kredit.
o
Wesel
bayar (Note Payable) adalah keajiban jangka pendek yang disertai perjanjian tertulis.
Contohnya, mengaksep wesel (mengakui wesel) yang ditarik oleh pihak lain dan
menyerahkan promes (surat perjanjian untuk membayar sejumlah uang tertentu
kepada seseorang pada waktu tertentu)
o
Beban
yang masih harus dibayar adalah suatu kewajiban yang seharusnya sudah dibayar
atau telah menjadi beban, tetapi belum dibayar. Contohnya, upah yang masih
harus dibayar dan bunga yang masih harus dibayar.
o
Pendapatan
diterima di muka adalah pendapatan yag belum menjadi hak perusahaan, tetapi
sudah diterima pembayarannya. Contohnya, bunga diterima di muka dan sewa .
diterima di muka.
-
Kewajiban Jangka
Panjang (Long-term Liabilities)
adalah keharusan membayar kepada pihak lain dalam waktu
relatif lama atau lebih dari satu tahun. Bila kewajiban tersebut telah jatuh
tempo dan harus dibayar dalam periode satu tahun, maka menjadi kewajiban
lancar. Namun, jika tidak dibayar pada waktu jatuh temponya atau diperpanjang
jangka pelunasannya, maka kewajiban tersebut akan tetap digolongkan sebagai
kewajiban jangka panjang. Yang termasuk dalam kewajiban jangka panjang
meliputi, Pinjaman Obligasi dan Utang Hipotek.
o
Obligasi
adalah surat bukti utang perusahaan kepada pemegang yang pelunasannya lebih
dari satu tahun dengan imbalan jasa berupa bunga.
o
Utang
hipotek adalah kewajiban jangka panjang yang disertai dengan jaminan aktiva
tetap.
c.
Ekuitas / Modal (
Equity)
Hak milik bersih pemilik perusahaan atas kekayaan perusahaan
disebut modal pemilik. kekayaan perusahaan dikurangi hutang-hutang adalah modal
pemilik dalam perusahaan tersebut
2.
Bentuk
Neraca
Bentuk laporan neraca ada dua, yaitu :
-
Bentuk
Horizontal (Bentuk Scontro) Dalam bentuk ini aktiva di sisi kiri dan, kewajiban
dan modal disisi kanan.
-
Bentuk
Vertikal (Bentuk Staffel) Dalam bentuk ini aktiva dicatat paling atas sedang kewajiban
dan modal dicatat paling bawah.
D.
Laporan Laba – Rugi
1.
Pengelompokan Pos-pos Laporan Laba Rugi (Nominal AccountAccount)
a.
Pendapatan
Pendapatan adalah penambahan kotor terhadap ekuitas yang berasl dari
kegiatan usaha atau hasil yang diperoleh dari kegiatan perusahaa. Pendapatan
diperoleh dari hasil penjualan barang atau jasa yang merupakan usaha pokoknya.
Pendapatan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu, Pendapatan Operasional dan
Pendapatan Non Operasional.
-
Pendapatan
Operasional adalah pendapatan yang diperoleh dari usaha pokok. Contohnya,
Pendapatan Servis pada perusahaan jasa reparasi, pendapatan jasa pada
perusahaan jasa Salom atau Taxi, dan pendapatan sewa film pada perusahaan
persewaan film.
-
Pendapatan Non
Operasional adalah pendapatan yang diperoleh diluar usaha pokok. Misalnya,
pendapatan bunga, pendapatan komisi, dan laba dari penjualan aktiva.
b.
Beban
Beban adalah pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan.
Beban dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Beban usaha (Operasional) dan Beban
diluar usaha (Non Operasional).
-
Beban usaha
(Operating expenses) adalah beban yang dikeluarkan untuk mendapatkan hasil dari
usaha pokok perusahaan. Misalnya, beban gaji, beban listrik, beban asuransi
beban iklan, beban sewa dan sebagainya.
-
Beban diluar usaha
(Non Operating expenses) adalah beban yang dikeluarkan, tetapi tidak ada
hubungannya dengan usaha pokok perusahaan. Misalnya beban bunga dan rugi dari
penjualan aktiva.
2.
Periode Laporan Laba – Rugi
Laporan Laba-Rugi disusun sesuai dengan kebutuhan. Periode laporan
laba-rugi dapat 1 bulan, 3 bulan 6 bulan (1 semester), tetapi umumnya laporan
laba-rugi disusun untuk satu tahun.
3.
Bentuk laporan Laba-Rugi
Bentuk Laporan Laba-Rugi ada dua, yaitu :
-
Bentuk
Terklasifikasi (Multiple Step)
Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha,
demikian juga beban dibedakan menjadi beban usaha usaha dan beban di luar
usaha. Pendapatan dan beban usaha disajikan pertama, pendapatan dan beban di
luar usaha disajikan kemudian.
-
Bentuk tidak terklasifikasi (Single Step)
Semua pendapatan dikelompokkan tersendiri di bagian atas dan dijumlahkan,
kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di bagian bawah dan dijumlahkan.
Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, selisihnya merupakan laba bersih atau
rugi bersih.
E. Laporan
Perubahan Modal
Dari laporan perubahan modal dapat dilihat apakah modal perusahaan dari
satu tahun ketahun berikutnya :
-
Ada kenaikkan modal
sebab investasi tambahan atau karena laba.
-
Ada penurunan modal
sebab pengambilan untuk prive atau karena rugi.
Contoh :
F.
LAPORAN ALIRAN KAS
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Buku besar merupakan
penggolongan perkiraan menurut jenisnya, tujuan disusun buku besar adalah untuk
memudahkan menyusun informasi yang akan diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukan terutama pimpinan perusahaan maka
perkiraan-perkiraan yang sudah dihimpun didalam buku besar di Akuntansi pendidik,
setelah anda memahami hakikat dan cara pempostingan buku besar maka selanjutnya
dapat mempelajari Nearaca Saldo.
Aktivitas-aktivitas siklus buku
besar dan pelaporan dibagi menjadi empat yaitu,pemuktakhiran (update) rekening
buku besar, pembukuan transaksi penyesuaian,penyusunan laporan keuangan,
penyususnan manajerial. Penggunaan teknologi memberikan peluang bagi
peningkatan efisiensi dan elektivitas siklus buku besar dan pelaporan dalam hal
ketepatan waktu penaksiran buku besar,proses penutupan buku bulanan dan
pembuatan laporan keuangan. Adapun ancaman dari prosedur pengendalian internal
yaitu:kesalahan dalam pemutakhiran buku besar, akses ke buku besar secara tidak
sah, kehilangan atau kerusakan buku besar.
3.2. Saran
Demikian yang dapat
kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.
Penyusun banyak
berharap para pembaca yang memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN JALLO DI NMR (_0_8_5_2_8_3_7_9_0_4_4_4_) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 20 X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT
ReplyDeleteINGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN JALLO DI NMR (_0_8_5_2_8_3_7_9_0_4_4_4_) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 20 X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT
INGIN MERASAKAN KEMENANGAN DI DALAM BERMAIN TOGEL TLP KI ANGEN JALLO DI NMR (_0_8_5_2_8_3_7_9_0_4_4_4_) JIKA INGIN MENGUBAH NASIB KAMI SUDAH 20 X TERBUKTI TRIM’S ROO,MX SOBAT
Terimakasih Sharingnya, sangat bermanfaat
ReplyDeleteuntuk pembahasan mengenai buku besar mungkin link berikut bisa menjadi tambahan referensi
https://www.krishandsoftware.com/blog/1558/fungsi-dan-cara-posting-buku-besar/