BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Organisasi adalah sebuah wadah
untuk para mahasiswa mengekspresikan aspirasi mereka. Organisasi sangat penting
ada dalam setiap perguruan tinggi karena dengan adanya organisasi di setiap
perguruan tinggi akan banyak menampung kreatifitas mahasiswanya sehingga setiap
aspirasi dan kreatifitas setiap mahasiswa tidak ada yang terbuang sia-sia. Setiap
organisasi diatur oleh sebuah aturan yang telah dibuat oleh semua anggota
organisasi tersebut dan peraturan itu akan dijalankan oleh setiap anggotannya
bagi pelanggar aturan akan dikenakan sanksi yang telah disepakati oleh setiap
anggota dan didalam sebuah organisasi ada pengurus yang memimpin organisasi
agar sebuah organisasi dapat menjalankan tugas-tugasnya.
Organisasi
pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang orang
berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi,
terpimpin, dan terkendali dalam memanfaatkan sumber daya, sarana prasarana,
data dan lain sebagaiannya yang digunakan secara efesien dan efektif untuk
mencapai tujuan organisasi.Sedangkan organisasi mahasiswa yaitu organisasi yang
berisikan mahasiswa.Kemudianorganisasi mahasiswa dibedakan menjadi 2 yaitu
internal dan eksternal kampus. Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi
adalah wahana dan sarana pengembangan
diri mahasiswa kearah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawan serta
integritas kepribadian untuk menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang dapat
menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan,teknologi dan
kesenian serta mengupayakan penggunaanya untuk meningkatkan tarap kehidupan
masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
Artinya dengan defenisi tersebut
kita memahami betapa besarnya tanggung jawab dari organisasi mahasiswa yang
secara perlahan harus kita penuhi sebagai beban moral dalam memperjuangkan apa
yang digariskan para pendahulu republik Indonesia.Menjawab pertanyaan seberapa
penting organisasi mahasiswa terdapat berbagai metode.Dalam kesempatan ini
penulis mencoba menggunakan 3 pisau analisa singkat, yang pertama secara
yuridis, filosofis, dan terakhir sosiologis.
Pengertian “Mahasiswa” adalah golongan generasi muda yang
menuntut ilmu di perguruan tinggi yang mempunyai identitas diri.Identitas diri
mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai insan religius, insan dinamis,
insan sosial, dan insan mandiri. Dari identitas mahasiswaan tersebut terpantul
tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial kemasyarakatan, dan tanggung
jawab individual baik sebagai hamba tuhan maupun sebagai warga bangsa dan
negara.
B.Rumusan masalah
MENGAPA
ORGANISASI PENTING BAGI MAHASISWA
Mahasiswa
yang aktif berorganisasi secara konsisten semata-mata memilki pemahaman bahwa
organisasi kemahasiswaaan merupakan sebuah sarana yang efektif dalam mengkader
dirinya sendiri untuk kedepan.Sebagian di antaranya masih mempunyai keyakinan
pandangan bahwa kampus merupakan tempat menimba ilmu yang tidak terbatas hanya
kepada pelajaran semata
Dengan
bergabung aktif dalam organisasi kemahasiswaan yang bersifat intramaupun eksra
kampus berefek pada perubahan yang signifikan terhadap wawasan, cara berpikir,
pengetahuan dan ilmu-ilmu sosialisasi, kepemimpinan serta manajemen
kepemimpinan yang notabene tidak diajarkan dalam kurikulum normatif Perguruan
Tinggi. Namun dalam ber-organisasilah dapat diraih dengan memanfaatkan
statusnya sebagai mahasiswa.
Pemahaman arti penting sebuah organisasi dan
aktifitas organisasi mahasiswa adalah salah satu persoalan yang pertama-tama
harus diluruskan.Adanya anggapan bahwa berorganisasi berarti berdemonstraasi,
atau berorganisasi khususnya dikampus tidak lebih dari sekedar membuang
sebagian waktu, energi, ajang mencari kawan atau mencari jodoh
merupakan bukti adanya kesalah pahaman tentang presepsisebagian mahasiswa
tentang organisasinya sendiri.
Berdasarkan
hal tersebut maka organisasi mahasiswa dituntut untuk terus meningkatkan
kualitas dirinya. Dan peningkatkan pelayanan terhadap masyarakat mahasiswa.
Sebagai miniatur pemerintah negara dalam penyelenggaraan negara yang semestinya
dilakukan oleh aparatur negara. Maka organisasi mahasiswa harus meng-adopsi
prinsip-prinsip pemerintahan layaknya dalam sebuak negara dikolaborasikan
dengan prinsip sebagai organisasi pengkaderan dan perjuangan.
Pengertian “Mahasiswa” adalah
golongan generasi muda yang menuntut ilmu diperguruan tinggi yang mempunyai
identitas diri. Identitas diri mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai
insan religius, insan dinamis, insan sosial, dan insan mandiri. Dari identitas
mahasiswa tersebut terpantul tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial
kemasyarakatan, dan tanggung jawab individual sebagai hamba Tuhan sebagai warga
bangsa dan negara.
Bagaimana bentuk
peran mahasiswa?
· Peran dalam memperdalam dan
mengembangkan diri dalam pembidangan keilmuan yang ditekuninya ssehingga dapat
memiliki kemampuan untuk memikul tanggung jawab intelektualnya.
·
Merupakan jembatan antara dunia
teoritis dan dunia empiris dalam arti pemetaan dan pemecahan masalah-masalah
kehidupan sesuai dengan bidangnya.
· Merupakan dinamisator perubahan
masyarakat menuju perkembangan yang lebih baik. (agen perubahan).
· Sekaligus merupakan kontrol terhadap
perubahan sosial yang sedang dan akan berlangsung.
Potret peran
Mahasiswa dalam pentas sejarah indonesia
Peran dan
posisi mahasiswa dalam prespektif kehidupan berbangsa dan bernegara, merupakan
diskurus yang menarik sepanjang dinamika kehidupan mahasiswa. Hampir menjadi
kenyataan yang lazim bahwa gerakan mahasiswa terutama didunia ketiga memainkan
peran yang sangat aktif pada posisi sentral di dalam perubahan sosial-politik
dan hampir taksatupun penguasa di negara-negara berkembang yang mengabaikan
posisi sosialdan pentingnya representasi politik serta dampak aspirasi dari
golongan muda berpendidikan tinggi ini. Sehingga pemerhati sosial tidak
mengbaikan fungsi mereka dalam sistem sosial politik baik di negeri maju maupun
berkembang, termasuk di indonesia[1].
Melatih
Leadership
Ketika ikut
organisasi, pastinya akan ada banyak hal yang harus kamu urus seperti
acara-acara organisasi, yang tentunya melibatkan banyak orang, baik itu sesama
mahasiswa anggota organisasi ataupun orang-orang diluar organisasi. Mahasiswa
yang ikut organisasi kampus umumnya memiliki sikap dan karakter yang lebih
aktif dibanding mereka yang tidak ikut organisasi.Merekalebih banyak terlatih
dalam mengutarakan pendapat dihadapan orang lain ataupun menggerakan dan
mengarahkan teman-teman sesama anggota ketika organisasi sedang mengadakan
suatu acara. Jika saat ini belum terbayang seperti apa rasannya mengarahkan
teman-teman sendiri, jika nanti sudah berpartisipasi dalam organisasi, sadar
atau tidak sadar, kamu akan terperangah bahwa kamu sesungguhnya mampu
melakukannya.Di dunia keterampilan leadership ini pasti bermanfaat sekali.
Seringkali dilowongan-lowongan kerja memasukan leadership sebagai salh satu
kriteria untuk calon karyawan barunnya, meskipun untuk posisi level staf yang
sebenarnya tidak memiliki bawahan. Kamu yang mengikuti organisasi mahasiswa
dipandang lebih memiliki inisiatif serta dapat memotivasi dan mengarahkan diri
sendiri dan rekan dalam bekerja. Atasan juga akan lebih senang karena tidak
harus mengarahkan kamu terus menerus.
Potensi kita
tau adalah sesuatu yang tersimpan, sesuatu yang perlu untuk digali dan
dikembangkan, baik itu yang baik maupun yang buruk. Potensi mahasiswa sebagai
mahasiswa antara lain adalah kritis. Kritis itu adlah tanggap terhadap
masalah dan berusaha menyelesaikan masalah dengan pemikiran-pemikiran yang
benar. Selain kritis mahasiswa juga punya potensi idealis, idealis
disini karena mahasiswa sebagai manusia-manusia yang di didik dalm suasana
kampus yang ideal. Masyarakat sekitar mereka yang idealis ataupun sejak kecil
mereka belum pernah merasakan realism kehidupan. Mahasiswa juga memilki potensi
sebagai penggerak yang independen. Independen maksudnya mahasiswa mampu
bergerak sendiri, mahasiswa sebagai memiliki ilmu-ilmu yang variatif bisa
saling berkoordinasi membentuk sebuah gerakkan yang mandiri tanpa campur tangan
oknum lain termasuk pemerintah. Selain itu mahasiswa juga memilki kreatifitas,
daya juang yang tinggi dan lain-lain.
Setelah kita
lihat potensi, mari kita lihat beberapa peran seorang mahasiswa sebagai elemen
pemuda. Pemuda mempunyai paling tidak tiga peran yang pertama Guardian value
(penjaga nilai), maksudnya mahasiswa dengan potensi idealisme, kritis dan daya
juang tinggi mahasiswa juga berlaku sebagai control social ataupun pelurus
nilai-nilai luhur yang hendak dicapai. Yang kedua mahasiswa memiliki peran
sebagai Iron stock (persediaan besi), maksudnya bahwa pemuda memilki
potensi ilmu, memilki kreatifitas, bakat kepemimpinan adalah asset buat masa
depan sebagai generasi yang akan meneruskan pergerakan pemerintahan. Selainitu
mempunyaio juga peran sebagai Agen of change (pembawa perubahan). Ini
dikarenakan mahasiswa mempunyai kombinasi-kombinasi potensi seperti kritis,
idealis, kreatif dan independen maka gerakan mereka membawa sebuah perubahan ke
arah yang lebih baik
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengembangan organisasi kemahasiswaan
a.
Tujuan pendidikan tinggi
-
Menyiapakan peserta didik menjadi
anggota masyarakat yang memilki kemampuan akademi atau professional menerapkan
IPTEK dan kesenian
-
Mengembangkan IPTEK dan kesenian
untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan
nasional
b.
Organisasi kemahasiswaan
Organisasi
kemahasiswaan intra perguruan tinggi adalah wahana dan sarana pengembangan diri
mahasiswa yang diharapkan dapat meningkatkan penalaran dan keilmuan serta arah
profesi mahasiswa menampung kebutuhan, menyalurkan minat, dan kegemaran serta
meningkatkan kesejahteraan.
c.
Unit kegiatan mahasiswa (UKM)
Berfungsi sebagai wahana dan sarana pengembangan
kegiatan ekstrakurikuler di tingkat universitas,terutama yang berkaitan dengan
pengembangan bakat dan minat.
UKM yang
disahkan :
-
Mapala wirasta
-
PLM
-
Mahesa (Musik)
-
Futsal
-
Volley ball
-
Paduan suara
-
Cemara
-
Catur
-
Bulu tangkis
-
Menwa
-
LDK (lembaga dakwah kampus)
-
KSR (korps suka relawan)
-
Pramuka
-
Panca silat
d.
Badan eksekutif mahasiswa (BEM)
Berfungsi
sebagai organisasi pelaksana kegiatan pengembangan kemahasiswaan di tingkat
universitas dan merupakan coordinator kegiaatan pengembangan kemahasiswaan
lingkungan universitas Klasifikasi BEM : BEM universitas
: BEM fakultas
B.Peran dan tanggung jawab mahasiswa
A.
Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa
dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah peserta didik yang
terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Selanjutnya menurut Sarwono
(1978) Mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk
mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun.
Mahasiswa
merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena
ikatan dengan Perguruan Tinggi.Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau
cendikiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat dengan
berbagai predikat.
Mahasiswa
menurut Knopfemacher (dalam Suwono, 1978) adalah merupakan insan-insan calon
sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan
nantinya menjadi calon-calon intelektual.
Dari
pendapat diatas bisa dijelaskan bahwa mahasiswa adalah suatu yang disandang
oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang nantinya
diharapkan menjadi calon-calon intelektual.
Namun jika
kita mendefenisikan mahasiswa secara sederhana, maka kita akan menfikirkan
peranannya yang nyata dalam perkembangan arus bangsa.Ketika kita mencoba
menyederhanakan peran mahasiswa ketika kita mengambil defenisi ‘setiap orang
yang belajar di perguruan tinggi’, defenisi itu akan mempersempit makna atau
esensi dari mhasiswa itu sendiri. Mengigat sejarah panjang mahasiswa dalam
peranannya membnagun bangsa, seorang Indonesianis,Ben Anderson menyatakan
bahwa, “Sejarah Indonesia adalah Sejarah pemudanya”.
Fenomena
mahalnya biaya pendidikan, menuntut mahasiswa untuk menyelesaikan studi tepat
waktu. Sehingga segala energi dikerahkan untuk mendapat gelar sarjan atau
diploma sesegera mungkin. Tak ayal lagi tren study oriented mewabah dikalangan
mahasiswa. Pertanyaan adalah, apakah cukup dengan bekal ilmu yang dipelajari di
bangku kuliah dan indeks prestasi yang tinggi untuk mengarungi kehidupan pasca
wisuda? Ternyata tidak. Dunia kerja yang akan digeluti oleh alumnus perguruan
tinggi tidak bisa diarungi dengan dua modal itu saja. Ada elemen yang harus
dipertimbangkan, yakni kemampuan soft skill. Kemampuan ini terkait dengan
kemampuan berkomunikasi dan bahasa, bekerja dalam satu team, serta kemampuan di
pimpin dan memimpin.
B.
Peran dan posisi mahasiswa
1.
Peran moral
Mahasiswa yang dalam kehidupnya
tidak dapat memberikan contoh dan keteladanan yang baik berarti telah
meninggalkan amanah dan tanggung jawab sebagai akum terpelajar. Jika hari ini
kegiatan mahasiswa berorientasi pada hedonisme (hura-hura dan kesenangan) maka
berarti telah berda persimpangan jalan. Jika mahasiswa hari ini lebih suka
mengisi waktu luang mereka dengan agenda rutin pacaran tanpa tahu dan mau ambil
tahu tentang perubahan di negeri ini adalah potret “generasi yang hilang “yaitu
generasi yang terlena dan lupa akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang
pemuda dan mahasiswa.
2.
Peran social
Mahasiswa harus menumbuhkan
jiwa-jiwa sosial yang dalam atau dengan kata lain solidaritas sosial.
Solidaritas sosial yang tidak dibatasi oleh sekat-sekat kelompok, namun
solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh serta dapat melepaskan
keangkuhan dan kesombongan. Mahasiswa tidak dapat melihat penderitaan orang
lain, tidak bisa melihat penderitaan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum
yang tertindas dan dibiarkan begitu saja. Mahasiswa dengan sifat kasih dan
sayangnya turun dan memberikan bantuan baik moril maupun materil kepada siapa
saja yang memerlukannya.
3.
Peran akademik
Sesibuk apapun mahasiswa, turun
kejalan, turun kerakyat dengan aksi sosialanya, sebanyak apapun agenda
aktifitasnya jangan sampai membuat mahasiswa itu lupa bahwa adlah insan
akademik. Mahasiswa dengan segala aktifitasnya harus tetap menjaga kuliahnya.
Setiap orang tua pasti ingin anaknya selesai kuliah dan menjadi orang yang
berhasil.Maka sebagai seorang anak berusahalah semaksimal mungkin untuk dapat
mewujudkan keinginan itu, untuk mengukir masa depan yang cerah dan
membahagiakan orang tua.
4.
Peran politik
Peran politik adalah peran yang
paling berbahaya karena disini mahasiswa berfungsi sebagai presseur group (
group penekan ) bagi pemerintah yang zalim. Oleh karena itu pemerintah yang
zalim merancang sedemikian rupa agar mahasiswa tidak mengambil peran yang satu
ini. Pada masa orde baru di mana daya kritis rakayat itu di pasung, siapa yang
berbeda pemikiran dengan pemerintah langsung di cap sebagai makar dan kejahatan
terhadap negara. Mahasiswa alah kaum terpelajar dinamis yang penuh dengan
kreativitas. Mahasiswa adlah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari rakyat.
Sekarang mari kita pertanyakan pada diri kita yang yang memegang label
Mahasiswa, sudah seberapa jauh kita mengambilperan pada dalam diri kita dan
lingkungan.Oleh karena itu Mahasiswaharus tetap menjaga idealismenya sebagai
age kontrol sosial (agent of social control) dan agen perubahan sosial (agent
of social change).
Sejak era pra kemerdekaan sampai era
reformasi, mahasiswa mampu mengambil peran strtegis bagi perubahan sosial,
politik dan ekonomi.
C.
Tanggung jawab sosial mahasiswa
Dasar pikir
perguruan tinggi dipandang sebagai institusi independen, merupakan hal yang
menguatkan pemahaman kita bahwa didalamnya terisi oleh para intelektual bangasa
dan calon-calon pemimpin masa depan yang mempunyai spefikasi ilmu
masing-masing, di STMIK Indonesia Padang ada mahasiswa jurusan Sistem Informasi. Tuntutan atau tanggung jawab ilmu pengetahuan yang didapatkan
dari sebuah perguruan tinggi membawa kita ke pertarungan sesungguhnya realitas
dalam bermasyarakat nantinya.
Proses
pembelajaran disekolah-sekolah maupun diperguruan tinggi di tujukan untuk
membeali diri pelajar untuk dapat menjawab tuntutan yang ada di masyarakat pada
umumnya yakni melalui transformasi keilmuan dapat teercipta pemberdayaan
masyarakat, partisipasi aktif dalm proses pembangunan dan peningkatan taraf
hidup berbangsa dan bernegara.
Yang menjadi
tugas sahabat-sahabati adalah mengamalkan ilmu yang sahabat-sahabati dapatkan
dikampus nantinya untuk kepentingan dalam bermasyarakat.Baik dalam hal ikut
andil dalam memberikan tawaran solusi dari sebuah masalah yang dihadapi,
peningkatan SDM,ataupun yang lain.
Sebagai
mahasiswa kita mempunyai peran yang double,pertama sebagai kaum terpelajar yang
kedua sebagai anggota dari masyarakat.Oleh karena itu dengan sendirinya
tanggungjawabnya juga menjadi lebih besar karena memainkan dua peran sekaligus.
Mahasiswa mempunyai kekuatan dalam daya nalar dan keilmuannya menyelesaikan
permasalahan bangsa. Namun, unsur penting dari ilmu dan daya pikir itu adalah
identitas nilai moral yang harus di junjung tinggi. Seperti yang disampaikan
oleh KH. Idham Cholid, bahwa ilmu bukan untuk ilmu, tapi ilmu untuk diamalkan.
Perguruan tinggi adalah institusi yang tidak sekedar untuk kuliah, mencatat
pelajaran, pulang dan tidur. Tapi harus dipahami bahwa perguruan tinggi adalah
tempat penggemblengan mahasiswa dalam melakukan kontempelasi dan penggambaran
intelektual agarmempunyai idealisme dan komitmen perjuangan sekaligus tuntuttan
perubahan.
Pengagasan
terhadap terminologi perguruan tinggi tidak akan bisa dilepaskan dari suplemen
utama yaitu, mahasiswa. Stigma yang muncul dalm diskursus perguruan tinggi
selama ini cendrung berpusat pada kehidupan mahasiswa. Hal ini sebagai
konsekuensi logis agresitifitas mereka dalam merespon gejala sosial ketimbang
kelompok lain dari sebuah sistem civitas akademika.
Akan tetapi
fenomena yang berkembang menunjukkan bahwa derap modernisasi di Indonesia
dengan pembangunan sebagai ideologinya telah memenjarakan mahasiswa dalam sekat
institusionalisasi, transpolitisasi dan depolitisasi dalam kampus. Keberhasilan
upaya dengan dukungan penerapan konsep NKK/BKK itu, pada sisi lain mahasiswa
dikungkung dunia isolasi hingga tercerabut dari realitas sosial yang
melingkupinya. Akibatnya, mahasiswa mengalami kegamangan atas dirinya maupun
peran-peran kemasyarakatan yang semestinya diambil. Mahasiswa pun tidak lagi
memiliki kesadaran kritis dan bahkan sebaliknya bersikap opolitis.
Melihat realitas seperti itu perlu ditumbuhkan
kesadaran kritis mahasiswa dalam merespon gejala sosial yang dihadapinya,
karena disamping belum tersentuh kepentingan praktis, mahasiswa lebih relatif
tercerahkan (well informed) dan potensi sebagai kelompok dinamis yang
diharapkan mampu mempengaruhi atau menjadi penyuluh pada basis masyarakat baik
dalam lingkup kecil maupun secara luas. Dengan tataran ideal seperti itu,
semestinya mahasiswa dapat mengambil peran kemasyarakatan yang lebih bermakna
bagi kehidupan kamus dan masyarakat
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Oganisasi
mahasiswa merupakan sekumpulan mahasiswa yang membentuk sebuah kelompok untuk
mencapai tujuan bersama, sebuah organisasi dibentuk sebagai wadah dari apirasi mahasiswa. Setiap organisasi memiliki
visi dan misi untuk mencapai suatu tujuan organisasi tersebut. Setiaporganisasi
memilki manfaat yang sangat banyak sekali untuk mengembangkan pola pikir
mahasiswa, dimana mahasiswa dituntut untuk bertanggung jawab terhadap tugas
yang telah diberikan, setiap mahasiswa dituntut untuk disiplin, dan dengan
kedisiplinan mahasiswa tersebut dalam mengikuti sebuah organisasi sudah dapat
dipastikan bahwa ketika mereka telah keluar dari organisasi mereka pasti
memilki soft skill, seperti bisa mengatur waktunya lebih baik, dapat memimpin
sebuah rapat dll. Itu sebabnya mengapa sebuah organisasi sangat dibutuhkan oleh
setiap mahasiswa, karena dengan mengikuti organisasi mahasiswa memilki
pengalaman yang sangat berguna didunia kerja yang akan segera mereka jalani.
B.SARAN
Dengan membaca dan memahami makalah tentang Pentingnya
Organisasi bagi Mahasiswa ini, diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan serta
wawasan, dan setelah membaca makalah ini semoga menyadari akan pentingnya
organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
10 referensi
Buku 5 buah
Dll 5
sumber:http://windidwifirlyani.blogspot.com/2011/09/organisasi-dan-metode.html
0 comments:
Post a Comment